Kolaborasi dinilai penting untuk sukseskan Sensus Ekonomi 2026

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, Nurul Hasanuddin mengatakan, kerja sama diperlukan untuk menghadapi tantangan pelaksanaan sensus ekonomi (SE) 2026 di wilayah Jakarta.

“Karena sensus ekonomi harus dilakukan, kami tidak salah. Banyak tantangan yang kami hadapi,” kata Noral saat menjadi pembicara pada Diskusi Kelompok (FGD) Penyusunan Strategi Pendataan DKI Jakarta Tahun 2026 di Balai Sensus Ekonomi. di Sempaka Putih, Jakarta Pusat pada Kamis.

Tantangan-tantangan tersebut antara lain adalah bangunan bertingkat tinggi, properti perumahan dan perusahaan industri atau multinasional yang pengelolaannya sering diabaikan oleh otoritas sensus. Oleh karena itu diperlukan kerja sama, ujarnya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, salah satu upaya bersama BPS adalah menjalin kerja sama dengan Departemen Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPPTSP).

Selain itu, diperlukan cara khusus untuk menghadapi tantangan pelaksanaan sensus ekonomi. Oleh karena itu, diadakan FGD untuk membahas strategi pengumpulan data yang akan dilaksanakan.

Mudah-mudahan dengan bantuan pihak Kadin dimintai keterangannya, kata Nooral.

Norgal juga mengatakan, pihaknya juga akan menyediakan tenaga sensus. Namun, karena sensus ekonomi memerlukan pendataan yang lengkap dan tidak boleh ada yang salah, maka partai akan melatih para petugas sensus ekonomi tersebut.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menyamakan standar dan pengetahuan para pejabat sehingga informasi yang diperoleh selama wawancara berkualitas.

“Biasanya kami melatih petugas sebulan sebelum dikerahkan. Kami juga akan menghormatinya setiap bulan dari APBN di BPS. “Kalau ada pelatihan, kami menyediakan transportasi, makanan, dan lain-lain. Mari kita perbaiki.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours