WASHINGTON – Kapal induk Amerika Serikat (AS) yang berada di Laut Merah dan sekitarnya tidak akan mampu menghentikan ancaman pasukan Houthi Yaman.
Demikian pengakuan Komandan Armada Kelima AS Laksamana Madya George Wikoff pada pertemuan di Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Rabu.
Ancaman dan serangan Houthi yang dilakukan atas nama melindungi masyarakat Gaza dari serangan Israel, mereka membawa barang-barangnya ke kapal kargo internasional di Laut Merah dan sekitarnya.
“Tindakan yang kami ambil akan menjadi ancaman,” kata Wikoff, yang juga merupakan Kepala Komando Pusat Angkatan Laut (US CENTCOM) dan Pasukan Maritim Gabungan.
“Kami berusaha mempertahankan posisi kami saat ini. [Namun] ini adalah hasil yang tidak pantas [dan] konfirmasi yang tidak tepat,” jelasnya, dikutip Sputnik, Jumat (8/8/2024).
Menurutnya, Amerika Serikat membutuhkan anggota komunitas internasional lainnya untuk memaksa Houthi menghentikan aktivitas mereka. “Karena sekarang, tentu saja, mereka tidak mendapat banyak tekanan untuk kembali,” kata Wikoff.
“Mencoba menerapkan kebijakan pencegahan konvensional pada situasi seperti ini sangatlah sulit,” katanya.
“Kita harus berhati-hati dalam berkendara dengan helm.
“Solusi tidak akan terjadi pada akhir sistem persenjataan, kita memerlukan solusi yang lebih dari sekadar menyelesaikan situasi dan masalah saat ini,” tambah Wikoff, seraya menekankan bahwa hanya solusi diplomatik yang melibatkan komunitas internasional yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut Wikoff, pasukan AS dan angkatan laut yang bekerja untuk melindungi kapal kargo di kawasan Teluk berupaya mempertahankan lokasi yang strategis bagi para pemimpin dan perusahaan AS.
+ There are no comments
Add yours