Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Estimated read time 3 min read

Komite VI DPR RI mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas hasil positif selama tahun 2023. Wakil Ketua Komite VI DPR RI Aria Bima mengatakan pada tahun 2023, Pertamina mampu tumbuh di tengah geopolitik global. dan situasi perekonomian. Hal itu diungkapkannya saat memimpin rapat audiensi (RDP) bersama Pertamina, Rabu (12/06/2024).

Komisi VI mengapresiasi kinerja operasional dan keuangan PT Pertamina (Persero) pada tahun 2023 yang berhasil tumbuh di tengah fluktuasi situasi geopolitik dan perekonomian global, serta mendorong PT Pertamina (Persero) untuk terus meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. periode,” katanya.

Komisi VI DPR RI, tambah Aria Bima, juga meminta PT Pertamina (Persero) dan seluruh anak usaha peternakan memastikan ketersediaan, distribusi dan keterjangkauan harga BBM dan gas, memperkuat pengawasan dan mengevaluasi sistem distribusi BBM dan gas bersubsidi, termasuk optimalisasi distribusi bahan bakar dan gas bersubsidi. digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.

Wakil Direktur Senior PT Pertamina (Persero) Vico Migantoro mengatakan, Pertamina terus berkembang menjadi garda depan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

“Ketahanan energi dinilai berdasarkan 4 tolok ukur yaitu ketersediaan, keterjangkauan, keterjangkauan, dan akseptabilitas,” kata Vico RDP Komisi VI DPR RI.

Mengusung aspek keterjangkauan, tambah Vico, Pertamina meningkatkan kontribusi minyak pada sektor eksplorasi yang saat ini mencapai 69 persen oil boom nasional, sedangkan gas mencapai 34 persen boom gas nasional.

“Di sektor eksplorasi dan hulu, produksi migas Pertamina pada tahun 2023 juga meningkat sebesar 8 persen menjadi 1.044 MBOEPD dibandingkan 967 MBOEPD pada tahun 2022. Sementara di sektor pengilangan, produksi BBM Pertamina memenuhi 70% kebutuhan BBM nasional, kata Vico. .

Pertamina juga terus menjunjung tinggi komitmen terhadap keterjangkauan dan keterjangkauan. Keterjangkauan adalah keterhubungan sumber energi dengan konsumen, dan keterjangkauan adalah keterjangkauan harga energi yang disalurkan Pertamina kepada masyarakat.

Menurut WIko, dengan dukungan program BBM 1 Harga, Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO), cakupan listrik Pertamina telah mencapai 98 persen. Selain itu, Pertamina juga membangun 820.000 sambungan domestik (SRT) untuk gas.

“Kami juga memiliki supply chain yang lengkap dengan operasional kapal dimana Pertamina mengoperasikan 784 kapal tanker dan kapal pendukung,” ujarnya.

Memenuhi aspek kelayakan yang ditetapkan sebagai energi berkelanjutan untuk mencapai NZE 2060, Pertamina memproduksi energi panas bumi yang menghasilkan 1.877 MW atau setara dengan 78 persen produksi nasional. Pertamina juga membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 53 MW.

Pada saat yang sama, Pertamina juga melakukan inovasi dengan memproduksi biofuel untuk setiap varian biodiesel, B35, HVO, bioetanol E5 dan SAF2.4.

“Pada aspek dekarbonisasi jilid 1 dan 2, Pertamina berhasil menurunkan emisi sebesar 8,5 juta ton COe atau 34 persen dari emisi operasional,” kata Vico.

Alhasil, peringkat risiko ESG Pertamina saat ini menduduki peringkat pertama pada subsektor migas terintegrasi. Menurut Sustainalytics ESG Rating Institute, Pertamina memimpin skor tertinggi di antara 61 perusahaan global dengan skor 20,7.

Keuangan PT Pertamina (Persero) tahun 2023 mencatatkan total laba sekitar Rp 72,7 triliun. Pendapatan ini naik 17 persen dari pendapatan tahun 2022.

Wiko mengucapkan terima kasih kepada Komisi VI DPR RI atas dukungan yang diberikan sehingga perusahaan dapat terus berkarya dan berkembang.

“Terima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI untuk terus kita kelola perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang demi tujuan ketahanan energi nasional,” kata Vico.

Vice President Corporate Communications Pertamina Fajar Joko Santoso menambahkan, pertumbuhan positif Pertamina pada tahun 2023 ditopang oleh kinerja seluruh sub-holding Pertamina Group.

Kegiatan Pertamina juga dibarengi dengan komitmen Pertamina dalam melaksanakan lima bidang prioritas yang ditetapkan Kementerian BUMN, antara lain nilai ekonomi dan sosial, inovasi bisnis, pemanfaatan teknologi, peningkatan investasi, dan pemberdayaan sumber daya manusia untuk menunjang kinerja bisnis.

Sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan pencapaian net zero emisi pada tahun 2060 dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut selaras dengan penerapan Badan Lingkungan Hidup, Sosial dan Tata Kelola (Environmental, Social and Governance/ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours