Komunitas Costplayer Terkejut Kemenpora di Bawah Menpora Dito Jadi Lembaga Tak Kaku

Estimated read time 2 min read

Komunitas pemain kos Cosu Forum.id yang dipimpin Ahmad Ridho Baihaqi (Abay) kaget dengan tindakan Menteri Olahraga (Menpor) Dito Ariotedje. Ia tak menyangka Kemenpora mampu mengabdikan dirinya kepada generasi muda dalam segala aspek.

“Program Kemenpora ini mengejutkan saya, saya terkejut karena awalnya saya mengira akan kaku, namun siapa sangka masalah pendidikan akan dimasukkan sebagai inti dan dipadukan dengan kegiatan menyenangkan yang sangat disukai anak muda. ., dengan begitu saya memahami Kemenpora sangat mengontrol anak dan memahami apa yang diinginkan generasi muda,” kata Abay, Jumat (11/10/2024).

Ia mengatakan Kemenpora menerima seluruh generasi muda dari berbagai latar belakang. Kementerian Pemuda dan Olahraga mendengarkan pendapat dan menyediakan apa yang dibutuhkan generasi muda.

“Dari yang saya lihat selama ini, Kemenpora sudah melakukannya dengan baik, bahkan sangat baik, Kemenpora sangat menanyakan apa yang dibutuhkan oleh rekan-rekan masyarakat dan Kemenpora mendukung jika memang demikian. Pentingnya apa yang dibutuhkan masyarakat, jadi ini juga salah satu alasannya, karena program-program Kemenpora selalu berjalan sesuai selera generasi Z, ujarnya.

Menurut Abay, kesuksesan Dita membuat komunitas penghobi heboh. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan ruang bagi kegiatan kelompok kepentingan.

“Komunitas-komunitas dengan berbagai macam hobinya banyak yang saya belum tahu, tapi sejauh ini Kemenpora cukup banyak meliput, bahkan saat merayakan prestasi pun ada komunitas bersepeda, komunitas menggambar, komunitas melukis, teater. , menari dan masih banyak lainnya menurut saya. “Senang sekali bisa melibatkan komunitas dari berbagai bidang dan hobi,” ujarnya.

Ia berharap Kemenpora bisa merangkul kelompok masyarakat lain yang sedang berkembang agar tidak merasa diabaikan oleh pemerintah.

“Mungkin kedepannya Kemenpora bisa mengikutsertakan lebih banyak lagi teman-teman komunitas unik seperti Polyglot Indonesia, Reenactor Indonesia, Makam Indonesia, komunitas Hong dan komunitas modern lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours