Konflik Kian Memanas, Presiden Israel Ancam Perang Terhadap Hizbullah Lebanon

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Presiden Israel Isaac Herzog mengancam perang melawan Hizbullah di Lebanon.

Menurut Herzog, perang melawan Hizbullah adalah upaya untuk menanggapi “terorisme” dan dunia tidak boleh terkejut dengan tindakan negara Yahudi tersebut.

Herzog membahas Lebanon pada sebuah upacara di Yerusalem yang menandai peringatan 57 tahun pemerintahan Israel atas seluruh kota tersebut pada tahun 1967 di tengah konflik dengan Mesir, Suriah dan Yordania.

“Dari sini, saya menyerukan kepada komunitas internasional dan para pemimpinnya, baik yang datang dari Lebanon atau negara lain, kita tidak bisa mengabaikan aksi teroris ini,” kata Herzog.

“Dunia harus bangun dan menyadari bahwa Israel tidak punya pilihan selain melindungi rakyatnya, dan tidak aneh jika Israel melakukan hal ini dengan kekuatan yang semakin besar,” jelasnya.

“Israel setiap hari diserang oleh agen-agen Iran di Lebanon dan sekarang bukan waktunya untuk membiarkan keadaan menjadi lebih buruk,” kata Herzog.

“Agresi teroris harus dihentikan,” katanya.

Dua drone Hizbullah menyerang kota Khurfeish Israel di perbatasan Lebanon pada Rabu pagi, menewaskan satu anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan melukai sepuluh lainnya.

Kelompok tersebut juga mengaku telah menyerang situs pertahanan rudal Iron Dome di Ramot Naftali dengan peluru kendali.

IDF mengatakan pihaknya tidak dapat mengkonfirmasi serangan tersebut.

Sebanyak 19 tentara IDF tewas di utara sejak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menanggapi serangkaian serangan Hamas di luar Gaza pada 7 Oktober 2023 terhadap kelompok Palestina.

Hizbullah mencoba mendukung Hamas dengan sesekali meluncurkan roket ke Israel utara. Pertukaran roket memaksa evakuasi lebih dari 53.000 warga Israel dan 95.000 warga Lebanon melintasi perbatasan.

Israel juga menyalahkan serangan roket Hizbullah pada akhir pekan sebagai penyebab kebakaran hutan di Dataran Tinggi Golan dan Galilea utara, yang membakar hampir 2.500 hektar hutan.

Netanyahu menggemakan pernyataan Herzog saat berkunjung ke kota Kiryat Shmona di utara, dengan mengatakan IDF siap melakukan “aksi intensif” terhadap Hizbullah.

“Siapa pun yang mengira kami dalam bahaya dan tetap diam adalah kesalahan besar,” ujarnya dalam wawancara dengan Russia Today, Jumat (6/7/2024).

Namun, kami akan memulihkan keamanan di utara.

Sementara itu, pejabat Hizbullah Naim Qassem mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompoknya mengabaikan ancaman Israel.

“Kami telah memutuskan untuk tidak memperluas pertempuran dan kami tidak menginginkan perang skala penuh,” katanya. Tetapi jika itu terjadi pada kami, kami siap dan kami tidak akan mundur dari apa yang telah kami katakan.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours