Konsul RI Tawau ingatkan lagi soal formula diplomasi 4+1 ke jajarannya

Estimated read time 2 min read

KUALA LUMPUR (ANTARA) – Konsul RI Iris Hiro Otomo mengingatkan jajarannya mengenai rumusan diplomasi 4+1 saat memimpin Perwakilan RI di Tuau, Sabah, Malaysia.

Dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Jumat, Konsul Ares mengaku mengingatkan jajarannya atas arahan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terkait formula diplomasi 4+1 yang diperkenalkan pada 2019.

Rumusannya adalah diplomasi ekonomi, keamanan, kedaulatan dan nasionalisme, penguatan peran Indonesia di kawasan dan global, serta penguatan struktur diplomasi.

Aris menyerahkan tugas kepada Pj Konsul RI Tawau Calderon Dalimunte di Aula Nusantara KJRI Tawau pada Kamis (7/11). Proses serah terima tersebut dihadiri oleh seluruh staf rumah, staf lokal dan anggota Dharma Wanita PBB (DVP) KJRI Tawau.

Dikatakannya, dari lima inisiatif diplomasi yang masuk dalam rumusan 4+1, hanya diplomasi untuk memperkuat peran Indonesia di kawasan dan global yang berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi KJRI Tawau, Indonesia. Sedangkan empat lainnya berkaitan sangat langsung.

Menurutnya, hal ini antara lain disebabkan oleh fakta bahwa KJRI Tuvalu memiliki wilayah kerja yang berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia di Kalimantan Utara dan banyaknya warga negara Indonesia (VNI) yang tinggal dan bekerja di sana Terdapat di wilayah kerja KJRI yang meliputi Tuau, Kalabakan, Kanal, Lahad Datu dan Sampurna.

“Dengan posisi seperti di atas, maka dalam kaitannya dengan diplomasi ekonomi, KJRI dapat berperan dalam meningkatkan akses pasar produk-produk Indonesia, termasuk perdagangan lintas batas,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan KJRI juga dapat berperan dalam membantu pemerintah di Tawau menarik investor Malaysia untuk berinvestasi di Indonesia.

Terkait diplomasi keamanan, kata Aris, kegiatan diplomasi tidak lepas dari banyaknya WNI yang tinggal dan bekerja di Tawau. Kehadiran kantor perwakilan Indonesia melalui diplomasi keamanan sangat penting untuk menunjukkan bahwa negara hadir untuk menjamin hak-hak warga negara Indonesia di mana pun mereka berada, termasuk di KJRI Tawau.

Terkait kedaulatan dan diplomasi nasional, kata dia, KJRI Tawau mempunyai peran untuk memastikan permasalahan perbatasan seperti pergerakan orang dan barang serta masalah keamanan dapat diselesaikan dengan baik.

Usai acara serah terima Kepala Perwakilan RI di Tawau, kegiatan dilanjutkan dengan serah terima jabatan DVP Ketua KJRI Tawau kepada Jesse Iskandar, Diah Mandarasih Utomo.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours