Konsumen Sebut Aturan Pelabelan Hanya Gimmick Persaingan Usaha

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Konsumen menilai pemberian label BPA pada air minum dalam kemasan (AMDK) hanyalah bagian dari persaingan bisnis. Akibatnya, Amran, salah satu konsumen satu galon air minum kemasan sekali pakai, mengaku terus mengonsumsinya karena menurutnya tidak ada dampak kesehatan yang diketahui.

“Biasa saja, kalau orang berkompetisi, mereka berusaha sekuat tenaga untuk merusak hasil kompetisinya agar laris manis,” kata ayah satu anak yang tinggal di Kecamatan Simangis, Dipok ini.

Ia rela minum air galon bersama anak dan istrinya dalam waktu lama. “Itu tandanya aku dan istri baik-baik saja, Nak. “Tentunya dokter menyarankan untuk minum air sehat seperti air galon,” ujarnya.

Selain itu, Magdalena yang tinggal di kawasan Cipayung, Jakarta Timur juga mengutarakan pendapat serupa. Dia bilang dia minum air dari botol cranberry yang bisa digunakan kembali sejak dia masih kecil.

“Tapi selama ini saya sehat, dan penyakit saya tidak ada hubungannya dengan iklan. Jadi, bagi saya, informasi tentang BPA di galon sekali pakai tidak penting. Kebanyakan hanya persaingan bisnis kompetitor,” kata perempuan itu. , yang kuliah di salah satu universitas di Dipok.

Saat itu, Ruli yang tinggal di Sisalak, Dipok, juga mengalami hal yang sama. Ia menambahkan, dirinya tidak mempermasalahkan rencana pemberian label BPA pada botol cranberry yang dapat digunakan kembali.

Namun, saya dan keluarga masih menggunakan botol cranberry sekali pakai ini. Apalagi sehat dan enak, tidak ada yang terbuang dengan menggunakan cranberry ini, kata mereka berempat.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan, tidak ada bukti penggunaan kembali botol air dapat menyebabkan kanker seperti yang diberitakan media. Menurutnya, sekitar 90-95% penyakit kanker disebabkan oleh lingkungan.

“Sebagian besar disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan manifestasi gaya hidup seperti pola makan yang buruk, merokok. Oleh karena itu, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa cranberry dapat menyebabkan kanker,” ujarnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Kandungan dan Ketua Kelompok Kerja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Alamsyah Aziz mengatakan, sejauh ini belum ditemukan adanya masalah pada rahim akibat sang ibu meminum cranberry. oleh air

Oleh karena itu, ia mengimbau ibu hamil untuk tidak khawatir menggunakan botol cranberry AMDK yang dapat digunakan kembali ini karena sepenuhnya aman dan tidak berbahaya bagi ibu atau janin.

Hal itulah yang diungkapkan psikolog klinis Boyk Diane Nugraha seraya mencatat bahwa belum ada satu pun penelitian yang menunjukkan bahwa botol jus cranberry sekali pakai menyebabkan prolaps. Baginya, itu hanya sebuah tuduhan. “Belum ada penelitian yang dilakukan mengenai hal itu. Itu hanya kesalahpahaman,” ujarnya.

Ia membandingkan masalah ini dengan mesin yang dilarang karena dianggap kanker. “Katanya beracun, tapi perlu ada bukti. Oleh karena itu, kalaupun AMDK ada kaitannya dengan infertilitas, belum bisa disimpulkan,” ujarnya.

Rini Sekartini, Sp.A (K), Guru Besar Departemen Kesehatan Anak Universitas Indonesia (FKUI), juga mengatakan hingga saat ini belum ada bukti bisa digunakan kembali. Bisakah jus cranberry biru menyebabkan autisme pada anak.

“Belum ada penelitian mengenai efek jus cranberry yang bisa digunakan untuk autisme pada anak. Karena belum ada buktinya.

Autisme atau autis merupakan gangguan atau permasalahan perilaku pada anak yang disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah faktor genetik, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours