Konsumsi air permukaan rentan picu penyakit lambung hingga kanker

Estimated read time 2 min read

Klaten, Jawa Tengah (ANTARA) – Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Presiden Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Diana Sunardi, MGizi, SpGK(K) mengatakan meminum air permukaan memiliki kecenderungan memicu berbagai penyakit mulai dari gangguan lambung hingga kanker.

Dulu kita kebanyakan tahu diare. Tapi semakin banyak penelitian yang menunjukkan banyak dampaknya, mulai dari terhambatnya pertumbuhan, kemudian risiko penyakit, termasuk kanker,” kata Diana di Klaten. , tengah. Jawa, Selasa.

Diana menjelaskan, air permukaan dapat terkontaminasi sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit serius bila dikonsumsi. Menurut dia, air permukaan rentan terkontaminasi logam berat seperti timbal dan kadmium. Logam berat ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Diana mengatakan, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa Helicobacter pylori yang banyak ditemukan pada penderita penyakit lambung kronis atau akut, lebih banyak ditemukan pada orang yang meminum air tanah atau air sungai.

Air yang tidak sehat juga dapat menghambat pertumbuhan bayi.

Diana mengatakan penelitian yang dilakukan kelompoknya menunjukkan bahwa meminum air berkualitas tinggi, seperti satu galon air kemasan, lebih mampu menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di saluran pencernaan anak-anak dibandingkan dengan air sumur.

Anak yang sering mengonsumsi air berkualitas tinggi cenderung memiliki kesehatan saluran cerna yang lebih baik sehingga penyerapan makanannya lebih optimal.

“Kalau saluran cernanya tidak sehat, penyerapan makanan pun tidak baik. Jadi, berapa pun banyaknya makanan yang diberikan, anak tidak akan tumbuh tinggi, itulah yang terjadi,” ujarnya.

Sekaligus menjabat sebagai dosen di Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana mengatakan air permukaan rawan pencemaran akibat berbagai aktivitas manusia seperti limbah dan tangki septik sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Ia mengatakan, air yang berkualitas berasal dari sumber air di lapisan bawah yang menyerap mineral dari batuan yang dilaluinya selama puluhan atau ratusan tahun.

“Jadi yang bagus air di bawahnya. Yang di bawahnya, terlindung, adalah lapisan yang melindungi… Air bisa mengalir ratusan bahkan puluhan tahun. Begitulah lamanya batuan menyediakan mineral bagi air. Jadi mineral larut, kimia “Larut dalam air, jadi air mengandung mineral,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, air yang berkualitas berasal dari air tanah di daerah vulkanik atau vulkanik. Batuan vulkanik muda yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi menghasilkan air berkualitas yang kaya akan mineral.

“Gunung api itu terbuat dari batuan muda, tapi usianya sudah ratusan tahun. Makanya kita cari kawasan vulkanik muda yang menghasilkan batuan segar. Sudah lama tertahan, sehingga kualitas airnya bagus.” ujar pria yang juga Ketua Yayasan Sumber Daya Air Aliansi Wali Indonesia ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours