Korsel cermati hubungan Korut dan China di tengah dugaan keretakan

Estimated read time 2 min read

Seoul (ANTARA) – Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan terus mencermati hubungan Korea Utara dan China di tengah tanda-tanda mencurigakan bahwa hubungan kedua negara semakin tegang.

Badan tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya memantau setiap pergerakan yang tidak biasa setelah mengetahui bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan beberapa diplomatnya di Tiongkok untuk “tidak memperhatikan Beijing” saat masih menjabat.

Reporter surat kabar Korea Selatan JoongAng Ilbo melaporkan, mengutip sumber anonim, bahwa Kim telah memberikan instruksi ini kepada beberapa diplomat Korea Utara di Tiongkok pada Rabu pagi sebelumnya.

Jika benar, hal ini akan memicu spekulasi bahwa keretakan antara Pyongyang dan Beijing semakin melebar. Hal ini berbeda dengan hubungan Korea Utara yang semakin erat dengan Moskow, yang semakin jelas setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang bulan lalu.

Dugaan “jarak” antara Pyongyang dan Beijing telah mendapat perhatian sejak Tiongkok menghapus tanda tapak kaki di sebuah jalan di Dalian pada bulan Mei. Ini adalah jalan yang dilalui Kim dan Presiden Tiongkok Xi Jinping selama kunjungan Kim ke Provinsi Liaoning pada tahun 2018.

Selain itu, Korea Utara mengecam pernyataan bersama yang dikeluarkan Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang setelah ketiganya bertemu dalam pertemuan puncak trilateral pada Mei lalu.

Kecaman tersebut merupakan tanggapan Pyongyang yang sangat tidak biasa terhadap hasil pertemuan diplomatik yang melibatkan Beijing, sekutu tradisionalnya dan penerima manfaat ekonomi sejak lama.

Beberapa pembelot Korea Utara juga melaporkan bahwa pihak berwenang Korea Utara mulai membatasi transaksi dalam mata uang yuan Tiongkok di pasar.

Sumber: Yonhap

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours