Korsel temukan kosmetik dari e-commerce China mengandung zat berbahaya

Estimated read time 2 min read

SEOUL (ANTARA) – Badan Konsumen Korea Selatan (KCA) menemukan kosmetik dan mainan air yang dijual di dua platform e-commerce asal China dan satu dari Singapura mengandung zat berbahaya.

Temuan tersebut, yang dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, didasarkan pada ulasan terhadap 88 produk yang dijual oleh perusahaan e-commerce Tiongkok seperti Temu dari PDD Holdings dan AliExpress dari Alibaba Group, serta Qoo10 yang berbasis di Singapura.

Dari 88 produk yang diperiksa, 27 atau 31 persennya tidak memenuhi standar keamanan Ginseng.

Tujuh dari 40 produk kosmetik mengandung zat berbahaya seperti tar, timbal, dan kromium yang dapat menyebabkan kanker. Sementara itu, 11 dari 28 mainan air mengandung zat beracun seperti plastik, logam berat, dan bahan pengawet.

Secara lebih rinci, plastik ftalat 295 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan dan kadmium 3,2 kali lebih tinggi dari kadar standar terdapat pada cincin karet yang dijual Temu.

Plastik berbahan dasar ftalat menimbulkan risiko kemandulan dan mengiritasi mata dan kulit.

Pada saat yang sama, terdapat keunggulan 65 kali lebih tinggi dari level yang diizinkan dalam palet 40 warna yang dijual oleh AliExpress.

Tak hanya itu, 9 dari 10 helm mobil yang dijual AliExpress dan Qoo10 tidak memenuhi standar peredam guncangan di negara tersebut.

Menanggapi temuan ini, AliExpress dan Temu berhenti menjual produk beracun berdasarkan perjanjian sukarela dengan Fair Trade Commission (FTC).

Qoo10 juga berhenti menjual produk berbahaya sesuai pedoman KCA.

Bulan lalu, FTC menandatangani perjanjian dengan AliExpress dan Temu untuk melindungi mereka dari penjualan produk berbahaya dan melindungi pelanggan dengan lebih baik.

Berdasarkan perjanjian sukarela, kedua perusahaan e-commerce akan melakukan inspeksi keamanan produk mereka berdasarkan data dan hasil inspeksi yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan dan entitas lainnya, serta berhenti mendistribusikan dan menjual barang.

Jumlah pengguna AliExpress di Korea Selatan meningkat dua kali lipat menjadi 8,87 juta pada bulan April dari 3,36 juta pada tahun 2022.

Demikian pula pengguna Temu di Korea Selatan mencapai 8,29 juta, menurut data pemerintah.

Sumber: Yonhap

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours