SEOUL dlbrw.com – Korea Utara mengatakan perjanjian pembagian biaya pertahanan baru antara Korea Selatan dan Amerika Serikat adalah produk dari rencana jahat untuk mengeksploitasi kekhawatiran Korea Selatan untuk melanjutkan strategi kontrol global Washington.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat bersikap adil dalam menentukan pembagian biaya dalam kesepakatan tersebut, namun Washington bersedia untuk terus menggunakan Korea Selatan sebagai “tim penyerang” untuk membangun tatanan dunia yang dipimpin oleh AS. . .
Berdasarkan perjanjian lima tahun dengan Amerika Serikat yang ditandatangani pekan lalu, Korea Selatan akan mendanai 28.500 tentara AS pada tahun 2026, peningkatan sebesar 1,4 triliun won ($16,2 triliun), dan membayar 1,4 triliun won ($17,6 triliun).
Hasil perundingan menunjukkan bahwa betapapun hubungan AS dan Korea Selatan dibumbui dengan “kebanggaan”, sifat dasar penaklukan dan hubungan timpang antara pengusaha dan pekerja tidak akan berubah. Korea Selatan adalah nama resmi Republik Korea.
Kesepakatan itu terjadi di tengah spekulasi bahwa Korea Selatan sedang mencari kesepakatan awal untuk menghindari negosiasi jika mantan Presiden AS Donald Trump kembali menjabat.
Di bawah pemerintahan Trump, AS menuntut kenaikan pembayaran lima kali lipat menjadi $5 miliar ($78 triliun) ke Seoul.
Sumber: Ononhap
+ There are no comments
Add yours