Korut Murka AS Jual 36 Helikopter Apache ke Korsel: Ini Sembrono dan Provokatif!

Estimated read time 2 min read

SEOUL – Pemerintah Korea Utara geram ketika Amerika Serikat menjual 36 helikopter serang Apache AH-64E ke Korea Selatan.

Pyongyang menyebut kesepakatan untuk menjual aset perangnya sebagai “langkah tidak masuk akal dan provokatif” dan menambahkan bahwa Korea Utara sedang membangun pasukannya sendiri sebagai tanggapannya.

“Kami sangat menentang dan menolak penumpukan senjata oleh Amerika Serikat dan pasukan bawahannya,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan, merujuk pada Korea Selatan, demikian dilansir AFP, Jumat (23/8/2024).

“Ini adalah tindakan sembrono dan provokatif yang dengan sengaja meningkatkan ketidakstabilan di kawasan,” lanjut kementerian tersebut, yang juga mengkritik penjualan aset militer AS ke Jepang dan sekutu Washington lainnya di Asia-Pasifik.

Amerika Serikat pada hari Senin mengumumkan persetujuannya atas penjualan aset perang senilai $3,5 miliar ke Korea Selatan, yang mencakup 36 helikopter Apache AH-64E dan peralatan terkait, termasuk rudal.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan akan meningkatkan kemampuan Republik Korea (Korea Selatan) untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menyediakan kekuatan yang dapat diandalkan yang mampu menghalangi musuh dan berkontribusi pada ‘pergerakan gudang regional.

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan helikopter ke Korea Selatan, dan DSCA pada hari Senin memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres AS, yang belum menandatangani transaksi tersebut.

Washington adalah sekutu keamanan terbesar Seoul dan memiliki sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan, dengan peran membantu melindungi negara tetangganya dari perang nuklir.

Pyongyang juga mengatakan pada hari Jumat bahwa penjualan senjata AS di Pasifik akan mendorong “pengurangan strategis DPRK (Republik Demokratik Korea) untuk lebih memperkuat responsnya.” DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korea Utara.

“Situasi yang ada memerlukan jaminan keseimbangan militer di kawasan secara keseluruhan dengan meningkatkan kemampuan pertahanan semua pihak sejalan dengan tantangan keamanan dan ancaman yang ditimbulkan oleh penjualan senjata AS,” kata pemerintah DPRK.

Pengumuman penjualan helikopter tersebut disampaikan pada hari ketika Washington dan Seoul memulai latihan militer tahunan, dengan latihan baru yang melibatkan Korea Utara.

Latihan Ulchi Freedom Shield akan berlangsung hingga 29 Agustus dan akan melibatkan ribuan tentara. Korea Utara mengutuk tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai awal perang nuklir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours