Kota Chongqing sulap bekas bunker PD II jadi fasilitas bermanfaat

Estimated read time 2 min read

Chongqing (ANTARA) – Tempat perlindungan serangan udara (bunker) di Chongqing, di barat daya Tiongkok, memiliki arti penting karena berperan penting dalam melindungi masyarakat dari bom Jepang pada Perang Dunia Kedua (PD II).

Saat ini, bank-bank tersebut, yang digali dari daerah pegunungan kota, telah diubah menjadi pasar, restoran, dan toko buku. Transformasi ini memadukan sejarah dengan kehidupan perkotaan modern.

Baru-baru ini, kotak pertanian yang sama di dekat Stasiun Metro Hongtudi diubah menjadi “Pasar Keranjang Paket”, sebuah pasar bebas yang mendukung petani di daerah setempat yang tidak memiliki toko permanen.

Luo Qingxiu, seorang petani sayuran dari Shichuan, membawa 100 kilogram jagung yang ia tanam ke pasar, dan berhasil menjual lebih dari setengahnya dalam waktu satu jam.

Berbeda dengan pasar luar ruangan, lokasi baru ini menyediakan lingkungan dengan suhu terkendali bagi petani untuk menarik penduduk perkotaan agar mencari produk segar dengan harga terjangkau.

Rumah yang telah diubah ini juga menarik banyak pengunjung yang penasaran, dan kemudian menjadi landmark kota yang unik.

Kira, seorang mahasiswa Rusia yang belajar di Universitas Chongqing selama enam tahun, kerap merekomendasikan ide kota udara kepada teman-temannya sebagai tempat untuk dikunjungi.

Salah satu tempat yang dia rekomendasikan adalah restoran bawah tanah besar di dekat “Pasar Keranjang Paket”. Dengan luas 5.000 meter persegi, restoran ini memiliki 208 meja makan.

Angin sejuk bertiup dari waktu ke waktu di ruangan yang luas. Dinding beton dan langit-langit kubah masih memiliki tanda sejarah, dan tulangan besi tempa terlihat jelas.

“Merupakan pengalaman unik bisa menyantap makanan panas di lingkungan terbuka sambil mempelajari sejarah dan budaya Chongqing,” kata Kira.

Chongqing, ibu kota sementara Tiongkok selama Perang Dunia II, membangun banyak tempat perlindungan untuk melindungi warganya dari pemboman Jepang. Saat ini, masih ada lebih dari 16.000 bunker serangan udara, seluas lebih dari 1,1 juta meter persegi.

Bunker-bunker ini telah berevolusi dari sejarah hingga berguna dalam kehidupan modern, terutama ketika suhu di iklim kota meningkat seperti “kompor”.

Chongqing dilanda panas ekstrem pada musim panas ini dengan suhu melebihi 40 derajat Celsius. Sebagai tanggapan, kota tersebut membuka 39 bunker serangan udara di 11 distrik pada 16 Juli sebagai tempat perlindungan gratis. Hingga pertengahan Agustus 2024, hampir 260.000 orang telah menggunakan situs tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours