KPPN Metro: Realisasi belanja transfer daerah Juni Rp2,51 triliun

Estimated read time 2 min read

Bandarlampung (ANTARA) – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Metro Lampung menyatakan realisasi belanja transfer daerah hingga Juni 2024 sebesar Rp2,51 triliun.

“Hingga 30 Juni 2024, realisasi belanja transfer daerah di lingkungan KPPN Metro dengan mitra kerja KPPN Metro di Kabupaten Kota Metro, Lampung Tengah, dan Lampung Timur mencapai Rp2,51 triliun,” kata Kepala KPPN Metro Wawan Hermawan berdasarkan informasi di Bandarlampung. , Senin. Ia mengatakan, realisasi belanja transfer ke daerah sebesar Rp2,51 triliun terdiri dari dana bagi hasil sebesar Rp41,81 miliar, dan dana alokasi umum sebesar Rp1,63 miliar. Lalu, dana alokasi khusus fisik sebesar Rp26,87 miliar, dana alokasi khusus nonfisik sebesar Rp453 miliar, dana desa sebesar Rp339 miliar, dan dana insentif fiskal sebesar Rp14,70 miliar. Sedangkan realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp578 miliar terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp298 miliar dengan pagu sebesar Rp533,98 miliar atau persentasenya meningkat 55,93 persen, ujarnya. Lanjutnya, belanja barang sebesar Rp267 miliar atau 55,76 persen dari pagu Rp267,77 miliar, setelah itu realisasi belanja modal yang masih tergolong rendah hanya mencapai 37,84 persen yakni 6,Rp79 miliar dari total belanja modal. Plafon Rp 17,95 miliar. sedangkan belanja bansos sebesar Rp5,26 miliar dari pagu Rp9,18 miliar. Adapun total realisasi belanja negara hingga 30 Juni 2024 wilayah kerja KPPN Metro sebesar Rp3,09 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp578 miliar dan belanja transfer ke daerah senilai Rp2,51 miliar. Realisasi belanja negara sebesar 51,8 persen dari APBN sebesar Rp5,96 triliun pada tahun 2024. Menurut dia, penerimaan dalam negeri yang dibukukan KPPN Metro sebesar Rp1,130 miliar, terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp1,09 miliar dan penerimaan negara bukan pajak. pendapatan sebesar Rp 46,50 miliar. Terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp25 miliar dibandingkan semester I 2023. “Belanja pemerintah menurut jenis belanja sampai semester I masih normal, tidak termasuk belanja modal. Hal ini terjadi karena satker yang memiliki belanja modal banyak baru memulai proses lelang,” ujarnya. Ia juga mengatakan, realisasi belanja transfer ke daerah dan dana desa masih rendah, yakni penyaluran Dana Alokasi Fisik Khusus (DAK) yang hanya mencapai 12,28 persen dari pagu yang tersedia. Hal ini disebabkan adanya keterlambatan petunjuk teknis penyaluran DAK fisik. Baca juga: Anggota DPR: Cek Transfer Uang ke Daerah Terkait Pendidikan. Baca juga: Menkeu Sebut Realisasi Transfer ke Daerah Capai Rp 141,4 Triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours