Kremlin: Pembunuhan pemimpin Hamas rusak upaya perdamaian di Gaza

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengutuk keras pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, dengan mengatakan insiden itu mempengaruhi prospek untuk mengakhiri konflik Gaza.

“Kami mengutuk keras serangan ini, yang mengakibatkan kematian Tuan Haniyeh. Tindakan seperti itu melemahkan upaya membangun perdamaian di kawasan dan secara signifikan dapat mengganggu stabilitas situasi yang sudah tegang,” kata Peskov di Moskow, Rabu.

Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut serangan itu sebagai “pembunuhan politik.”

Pada konferensi pers di Moskow, Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Andrey Nastasyin mengatakan serangan itu terjadi ketika Haniyeh berada di Iran untuk pelantikan resmi Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

“Mereka yang berada di balik pembunuhan politik ini jelas menyadari dampak buruk dari tindakan ini terhadap wilayah tersebut. Tidak ada keraguan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan sangat mengganggu negosiasi tidak langsung yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, yang fokus untuk mendefinisikannya. kondisi yang dapat diterima untuk gencatan senjata di Jalur Gaza,” kata Nastasyin.

Pernyataan tersebut juga meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang dapat memicu peningkatan kekerasan dan konflik bersenjata skala besar di Timur Tengah.

Hamas mengumumkan Rabu pagi bahwa Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di kediamannya di Teheran.

Televisi pemerintah Iran mengkonfirmasi kematian Haniyeh, dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan dan hasilnya akan segera dipublikasikan.

Sementara itu, Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan udara terhadap kediaman Haniyeh di Teheran.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours