Kremlin: Pernyataan amandemen doktrin nuklir Putin sinyal bagi Barat

Estimated read time 2 min read

MOSKOW (ANTARA) – Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengenai kemungkinan modifikasi doktrin nuklir negaranya harus dianggap sebagai pesan kepada Barat.

“Ini harus dilihat sebagai pesan konkrit,” kata Peskov pada konferensi pers di Moskow, Kamis (26 September).

Meski Peskov mengklarifikasi bahwa Rusia saat ini tidak berencana memperluas persenjataan nuklirnya, ia tidak menjawab apakah kemungkinan pencabutan moratorium uji coba nuklir juga dibahas sebagai bagian dari penyesuaian doktrin nuklir.

“Saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda. Anda lihat ada sebagian sesi yang terbuka, tapi sisa sesinya tertutup seluruhnya, ”ujarnya.

Dia juga meyakinkan bahwa setiap keputusan untuk menerbitkan doktrin nuklir yang diperbarui akan dikomunikasikan pada waktunya.

Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan negara tersebut pada Rabu (25 September), Putin menekankan perlunya meninjau kembali doktrin nuklir sebagai respons terhadap lanskap militer-politik yang berubah dengan cepat dan munculnya sumber ancaman dan risiko militer baru terhadap Rusia dan sekutunya. .

Putin mengusulkan untuk memperluas daftar negara dan aliansi militer yang tunduk pada pencegahan nuklir, serta mengidentifikasi ancaman militer baru yang dapat dihilangkan dengan bantuan tindakan pencegahan nuklir.

Presiden juga menyarankan bahwa setiap serangan terhadap Rusia yang dilakukan oleh negara-negara non-nuklir, jika didukung oleh kekuatan nuklir, akan dianggap sebagai serangan bersama.

Dia juga menekankan bahwa doktrin yang diperbarui akan memungkinkan penggunaan senjata nuklir jika komando militer menerima informasi terverifikasi tentang peluncuran aset serangan udara skala besar di perbatasan teritorial Rusia, seperti pesawat taktis dan hipersonik, rudal jelajah atau drone. .

“Kami mempertahankan hak untuk menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap agresi terhadap Rusia dan Belarus sebagai anggota Uni Eropa, bahkan ketika senjata konvensional menimbulkan ancaman penting terhadap kedaulatan kami,” tambahnya.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours