KSDAI bersama Menarini luncurkan panduan diagnosis dermatitis atopik

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Ikatan Studi Dermatologi Indonesia (KSDAI) bersama Ikatan Studi Imunodermatologi dan Dermatologi Okupasi (KSIDAK) dan Departemen Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan panduan pengetahuan terkini dan terlengkap bagi dokter. , Diagnosis dan Penatalaksanaan Dermatitis Atopik (DA) pada Anak dan Dewasa di Indonesia melalui buku “Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024”.

Pedoman ini merekomendasikan penggunaan pelembab secara teratur sebagai dasar terapi dermatitis atopik untuk menjaga kelembapan kulit dan mengurangi peradangan. “Dermatitis atopik merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap sepele dan dapat kambuh sewaktu-waktu. Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu bagi penderita untuk menjaga kesehatan kulit seperti menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan produk lembab sebagai pembersih yang mengandung antioksidan. dan anti inflamasi. Penggunaan pelembab harus dilakukan secara rutin dan dalam jumlah yang tepat,” jelas Ketua KSDAI Dr. Sri Prihianti Gondokaryono, Sp.D.V.E., Subsp.D.A., Ph.D., FINSDV, FAADV dilepasliarkan, Sabtu (15/6). Baca juga: Bahan aktif ini mampu mencegah kambuhnya dermatitis atopik. Dermatitis atopik atau biasa disebut eksim merupakan penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang. Penyakit ini tidak menular dan biasanya menyerang bayi dan anak-anak. Namun dermatitis atopik juga bisa dialami oleh orang dewasa, meski baru muncul di usia dewasa.

Gejala dermatitis atopik bisa berbeda-beda pada setiap orang. Pada bayi, ruam biasanya muncul di bagian wajah, terutama di bagian pipi. Pada anak-anak, ruam biasanya muncul pada kulit, misalnya pada siku, lutut, dan pergelangan tangan. Sedangkan pada orang dewasa, ruam bisa muncul di mana saja. Baca juga: Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Alergi pada Anak Dermatitis atopik dapat menyerang hingga 22 persen anak-anak dan 17 persen orang dewasa. Penyakit ini merupakan penyakit yang kompleks baik dari segi penyebab atau faktor risiko, gejala dan pengobatannya yang berbeda-beda.

Sebagian besar pasien anak-anak (~88 persen) di kawasan Asia-Pasifik menderita dermatitis atopik ringan atau sedang. Penyakit ini akan berlanjut hingga dewasa, menyebabkan kerusakan kulit, dan sering kali muncul sebagai lesi likenifikasi (bercak tebal diikuti kulit bening) yang menyerang kaki, kepala, dan leher.

Dalam pedoman baru ini, penggunaan pelembab secara teratur direkomendasikan sebagai pengobatan dasar pada dermatitis atopik untuk menjaga fungsi pelindung kulit dan mengurangi kekambuhan. Salah satunya adalah penggunaan pelembap yang mengandung furyl palmitate yang efektif sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Baca juga: Penelitian Sebut Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim. Perusahaan farmasi Menarini Indonesia melalui produk Relizema menyediakan pelembab yang mengandung bahan aktif furfuryl palmitate sebagai bahan alami yang formula khusus untuk mengatasi dermatitis atopik. Diposting juga oleh Teguh Pramono, MPH Direktur Menarini Indonesia, kami berharap kegiatan ini dapat membantu para dokter dan tenaga medis untuk memberikan edukasi dan perawatan yang lebih baik kepada pasien dermatitis atopik serta orang tua atau supervisornya. Baca juga: Asupan garam bisa perparah eksim Baca juga: Dermatitis atopik atau eksim merupakan penyakit kulit yang berbahaya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours