KSSK laporkan perkembangan ekonomi terkini kepada Presiden

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Badan Stabilitas Keuangan (KSSK) melaporkan perkembangan terkini perekonomian kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

“Bersama Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS, pada rapat KSSK, saya sampaikan kepada Presiden situasi terkini di pasar dan perkembangannya. telah membuat. Pembicaraan APBN dan DPR “Karena sekarang kita sedang menyusun RAPBN 2025,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat KSSK Presiden di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap berita-berita terkini dunia, politik internasional, dan berbagai perubahan perekonomian Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok yang berpeluang menggairahkan perekonomian negara.

“Kami akan terus memantau cara mengurangi dampak negatif jika terjadi sesuatu, seperti keputusan The Fed yang akan menurunkan suku bunga beberapa kali dan memperbaiki Eropa,” ujarnya.

Indonesia juga mengalami pergerakan terutama dari sisi nilai tukar dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang akhir-akhir ini sangat mempengaruhi fundamental yang sebenarnya mempunyai posisi yang sangat kuat.

Menurut Sri Mulyani, jika melihat hal-hal mendasar seperti indeks penjualan riil masyarakat yang menunjukkan konsumsi masyarakat sudah pulih terutama pada bulan Mei dan Juni, kemudian Mandiri Shopping Index, kepercayaan masyarakat, konsumsi semen, listrik, dan Price Managers Index . . (PMI), semuanya masih pada level relatif dan memberikan dasar yang memadai untuk merencanakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II.

“Kredit perbankan juga mengalami peningkatan, dalam hal ini besaran ekspansi kredit baik kredit investasi, modal kerja, belanja dan hal ini menunjukkan bahwa kerja intermediasi bank mempunyai unsur positif atau pertumbuhan kredit juga mencapai 12,3%, dan total sepertiga- pembayaran partai juga meningkat sebesar 8,1%,” jelasnya.

Di sisi lain APBN, Sri Mulyani mengatakan, APBN 2024 yang sedang berjalan akan terus dikelola secara cermat.

Ia mengatakan, tentu ada beberapa hal yang bergerak seperti nilai tukar, harga BBM, dan produksi SBN yang mempengaruhi keadaan. Namun, hal ini dipantau dari segi hasil keuangan.

“Seperti diketahui, defisit tahun ini masih sekitar 2,8 persen. Kita berhemat dengan menggunakan tambahan surplus anggaran atau SAL tahun lalu yang bisa mencapai Rp 100 triliun. Kita manfaatkan untuk mengurangi permintaan ekonomi pasar, dan ini bisa terus berlanjut. produksi SBN pada level tersebut, meski meningkat namun tetap terjaga dengan baik,” ujarnya.

Kementerian Keuangan sendiri, kata Sri Mulyani, juga bekerja sama dengan Bank Indonesia yang terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar. Menurutnya, administrasi keuangan dan keuangan bekerja dan terhubung dengan baik dengan pasar dan standar dunia yang tinggi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours