KTT Tanggap Darurat Yordania, Poin yang Dibahas dan Hasilnya

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Konferensi Darurat Tingkat Tinggi (Konferensi) digelar pada 11 Juni 2024 di Laut Mati Yordania. Pertemuan tersebut fokus pada penanganan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza akibat perang Israel-Hamas.

Judul resmi konferensi ini adalah “Ajakan Bertindak: Respon Kemanusiaan terhadap KTT Gaza”.

Konferensi tersebut dihadiri oleh perwakilan berbagai negara. Indonesia juga diwakili oleh Menteri Pertahanan Pravo Subianto yang turut serta di dalamnya.

Konferensi tersebut diselenggarakan atas inisiatif Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II bin al-Hussein dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Salah satu tujuan utama konferensi ini adalah untuk mengakhiri pertempuran dan memperkuat respons internasional terhadap krisis kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina.

Dalam konferensi tersebut, Indonesia berjanji akan mengirimkan tenaga kesehatan dan mendirikan rumah sakit di Gaza.

Pravo mengatakan, rumah sakit di Indonesia siap merawat lebih dari 1.000 anak Palestina.

Selain itu, Indonesia juga mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke PBB untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.

Negara bagian dan badan-badan yang ada

1. Amerika Serikat 2. Mesir 3. Yordania 4. Spanyol 5. Indonesia 6. Qatar 7. PBB

Poin diskusi

1. Seruan untuk diakhirinya perang Seruan untuk diakhirinya perang di Gaza menjadi perdebatan utama Tujuan dari seruan tersebut adalah untuk mengakhiri kekerasan dan menjamin keselamatan warga sipil yang terkena dampak perang Israel-Hamas

2. Memperkuat respon kemanusiaan Para kepala negara yang hadir membahas penguatan respon komunitas internasional terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Hal ini termasuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam upaya kemanusiaan

3. Usulan untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian Pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB ke Gaza adalah untuk menjamin keselamatan dan stabilitas warga sipil di wilayah tersebut.

Indonesia telah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dalam pengerahan pasukan tersebut melalui perwakilannya.

4. Medical Support and Foundation Indonesia menawarkan pengiriman tenaga kesehatan dan bekerja di rumah sakit di Gaza. Hal ini merupakan langkah konkrit untuk membantu korban perang yang membutuhkan penanganan segera

5. MEMBENTUK MASYARAKAT SIPIL Pembentukan masyarakat sipil internasional yang melibatkan beberapa negara juga sedang dibahas untuk memberikan bantuan yang terkoordinasi dan efektif ke Gaza.

Kemitraan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak negara untuk berpartisipasi dalam upaya kemanusiaan.

6. Pengiriman kapal rumah sakit Usulan pengiriman kapal rumah sakit dari Indonesia juga menjadi perbincangan. Kapal tersebut akan bertindak sebagai unit medis keliling untuk merawat korban yang terluka dan memberikan perawatan medis tingkat lanjut di zona konflik.

Hasil 5 poin dari Konferensi Tanggap Darurat Yordania

1. Janji Bantuan Kemanusiaan Tambahan US$404 juta telah dijanjikan ke Gaza, yang ditujukan untuk makanan, air, pasokan kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober lalu, total kontribusi AS telah mencapai $674 juta.

2. Usulan untuk mengakhiri perang Sebuah rencana tiga fase diusulkan untuk mengatasi dan menyelesaikan krisis kemanusiaan di Gaza.

Fase pertama mencakup gencatan senjata selama enam minggu, pembebasan sandera untuk ditukar dengan tahanan Palestina, dan peningkatan bantuan.

Fase kedua bertujuan untuk mengakhiri permusuhan secara permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza

Tahap terakhir meliputi rekonstruksi Gaza dan pengembalian jenazah para sandera yang tewas

3. Dukungan untuk UNRWA Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mendapat dukungan kuat dari peserta konferensi yang mengutuk serangan Israel terhadap organisasi tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB menyebutkan hilangnya 193 staf UNRWA dalam konflik tersebut dan menyerukan bantuan internasional untuk mempertahankan operasi badan tersebut.

4. Dukungan dan solidaritas internasional Beberapa negara, termasuk Spanyol dan Indonesia, telah mengumumkan peningkatan dukungan untuk Gaza. Spanyol telah menjanjikan tambahan 16 juta euro untuk membantu respons kemanusiaan, sementara Indonesia telah menyediakan tim medis dan kapal rumah sakit.

5. Menyerukan solusi komprehensif Para pemimpin menekankan perlunya solusi jangka panjang terhadap konflik Israel-Palestina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours