Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang 

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Rata-rata kualitas udara Jakarta yang dihitung pada Rabu pagi menempati peringkat ke-22 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Berdasarkan data situs udara besar IQAir pada pukul 07.11 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Batavia berada pada angka 81 atau masuk kategori sedang dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 25 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi ini setara dengan 5 kali standar kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Partikel udara AM 2,5 lebih kecil dari 2,5 mikrometer (mikrometer).

Kategori sedang artinya kualitas udara tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan hewan, namun berpengaruh terhadap sensitif dan estetika tanaman dengan kisaran PM2,5 antara 51-100. Baca Juga: Kualitas Udara Belanda Pagi Ini Kurang Sehat, Meski Kemarin Hujan, Kabar Baiknya Tingkat Kualitas Udara Tidak Berpengaruh Terhadap Kesehatan Manusia, Hewan, Tanaman, Bangunan, Nilai Estetika Dengan PM2.5 . Kisaran 0-50

Kategori gila, yaitu kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif, karena dapat merugikan manusia atau kelompok hewan sensitif, atau merugikan tumbuhan atau nilai estetika dengan magnitudo AM2,5 lebih dari 100.

Kemudian, kategori paling tidak sehat dengan kisaran PM2.5 200-299 atau kualitas udara dapat membahayakan kesehatan beberapa segmen masyarakat berisiko.

Terakhir, kualitas udara berbahaya (300-500) atau secara umum dapat menyebabkan gangguan serius terhadap kesehatan masyarakat.

Kota dengan kualitas udara terburuk adalah Sao Paulo (Brasil) di peringkat 160, Dubai (Uni Emirat Arab) di peringkat 157, Kinshasa (Kongo) di peringkat 153, Addis Ababa di peringkat 147, dan Kairo di peringkat 5. (Mesir) dengan peringkat 124. Bunyinya juga: Udara di Belanda beracun bagi kelompok sensitif. Rencananya adalah untuk mempercepat polusi udara

Ruang lingkup gugus tugas pengendalian pencemaran udara ini meliputi penyusunan standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan pencemaran udara di wilayah DKI Batavia, pengendalian pencemaran udara akibat kegiatan industri, dan pemantauan kualitas udara secara berkala. kondisi, serta dampak polusi udara terhadap kesehatan.

Kemudian, mencegah sumber pencemaran, baik sumber bergerak maupun non bergerak, termasuk sumber bahaya dan kecelakaan yang merugikan. Baca Juga: Selama akhir pekan, kualitas udara Batavia juga dinilai terburuk kedua di dunia.

Selain itu, beliau juga bertanggung jawab terhadap tata ruang, bangunan hijau dan pengaktifan gerakan penanaman pohon, peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas udara, pemantauan kepatuhan terhadap izin pencemaran udara, dan penindakan pelanggaran pencemaran udara.

Pemprov DKI Batavia juga akan terus mengevaluasi dan mengkaji berbagai kebijakan yang telah diterapkan untuk mengatasi permasalahan pencemaran udara secara efektif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours