Kualitas udara Jakarta nomor dua terburuk di dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Kamis pagi. Berdasarkan data situs pemantauan kualitas udara IQAir hingga pukul 06:00 WIB, angka indeks kualitas udara (AQI) Jakarta menempati urutan kedua dengan angka 177 atau masuk kategori tidak sehat.

Gambar ini memuat penjelasan mengenai kategori tingkat kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan kelompok orang atau hewan yang sensitif atau menimbulkan kerusakan pada tanaman atau nilai estetika. Sedangkan kualitas udara berada pada kategori sedang, yaitu kualitas udara yang tidak berdampak terhadap kesehatan manusia maupun hewan namun berdampak pada tanaman sensitif dan nilai estetika dengan kisaran PM2.5 sebesar 51-100.

Kemudian kategori yang tepat adalah tingkat kualitas udara yang tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan dan tidak berdampak pada tanaman, bangunan atau nilai estetika dengan kisaran PM2.5 0-50 polusi dapat menyebabkan kanker paru-paru. Oleh karena itu, kategori sangat tidak sehat berada dalam kisaran PM2.5 antara 200 hingga 299, yang mana kualitas udara mungkin membahayakan kesehatan sejumlah segmen masyarakat yang terpapar. populasi. Terakhir, kualitas udara yang berbahaya (300-500) atau rata-rata dapat menyebabkan gangguan serius terhadap kesehatan masyarakat. Berikutnya, kota dengan kualitas udara terburuk adalah Kinshasa, Kongo, dengan 187, dan ketiga adalah Kairo, Mesir, dengan 155. Keempat adalah Tashkent, Uzbekistan, dengan 152, kelima adalah Dubai, Uni Emirat Arab, dengan 152, dan ketiga, enam, Medan, Indonesia. di peringkat 147. Peringkat ketujuh Nairobi, Kenya di peringkat 142, peringkat kedelapan Manama, Bahrain di peringkat 134, peringkat kesembilan Santiago, Chile di peringkat 134, dan peringkat kesepuluh Lahore, Pakistan di peringkat 124. Baca juga: DKI terus lakukan uji emisi untuk mengurangi polusi udara, mengimbau warga untuk memakai masker saat keluar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari polusi udara di luar dan menyalakan filter udara.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI menambah dua kendaraan water mist dengan tujuan mengurangi polusi udara di Jakarta pada tahun 2024.

Kemudian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mendapat dukungan dana dari Clean Air Fund melalui program “Breathe Jakarta” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours