Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara Jakarta pada Sabtu pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua kota dengan udara terburuk di dunia.

Berdasarkan data situs pemantauan kualitas udara IQAir pada pukul 06.04 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 164 atau masuk kategori tidak sehat dengan pencemaran udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 73,5 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi ini setara dengan 14,7 kali nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2.5 adalah partikel di udara yang lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Kategori tidak sehat, yaitu kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia atau kelompok hewan sensitif atau menyebabkan kerusakan tanaman atau nilai estetika dengan kisaran PM2.5 dari 100. Baca juga: Kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia Kategori sedang adalah kualitas udara yang tidak berpengaruh terhadap kesehatan manusia atau hewan tetapi mempengaruhi tanaman sensitif dan nilai estetika dengan kisaran PM2.5 51-100.

Kategori baik, tingkat kualitas udara yang tidak berdampak terhadap kesehatan manusia atau hewan serta tidak berdampak terhadap tanaman, bangunan atau nilai estetika dengan rentang PM2.5 0-50.

Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan kisaran PM2.5 200-299 atau kualitas udaranya dapat membahayakan kesehatan sebagian segmen masyarakat yang terpapar.

Terakhir, kualitas udara yang berbahaya (300-500) atau rata-rata dapat menyebabkan kerusakan serius terhadap kesehatan masyarakat. Baca juga: DKI Terus Lakukan Uji Emisi untuk Kurangi Pencemaran Udara Pertama, Kinshasa (Kongo) di nomor 172, kedua Jakarta (Indonesia) di nomor 164, ketiga Medan (Indonesia). di nomor 155, tempat keempat Kampala (Uganda) di nomor 144 dan tempat kelima Delhi (India) di nomor 144.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform pemantauan kualitas udara terintegrasi berdasarkan hasil pemantauan 31 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di seluruh kota metropolitan.

Dari SPKU, data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantauan kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada dan sesuai dengan standar yang berlaku di dalam negeri.

Halaman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang meliputi data SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours