MEXICO CITY (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri Kuba mengumumkan Kuba memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus pendudukan Israel di Jalur Gaza.
“Pemerintah Republik Kuba telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam kasus Afrika Selatan melawan Israel di Mahkamah Internasional,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kuba mengatakan keputusan ini sejalan dengan komitmen tegas dan permanen untuk mendukung dan berpartisipasi penuh dalam upaya sah internasional untuk mengakhiri genosida terhadap rakyat Palestina. Pada tanggal 29 Desember 2023, Afrika Selatan mengajukan kasus ke ICJ terhadap Israel atas dugaan genosida di Jalur Gaza.
Pada tanggal 26 Januari, ICJ mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Israel untuk segera mengambil tindakan guna mencegah genosida dan memastikan kedatangan bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, ICJ tidak memerintahkan kekerasan di Gaza segera diakhiri.
Pada awal Maret, Afrika Selatan kembali ke ICJ untuk mengupayakan tindakan sementara lainnya terhadap Israel. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kelaparan yang meluas di kalangan warga Palestina di sekitar Jalur Gaza.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel, menghancurkan wilayah Israel dan menyerang situs sipil dan militer.
Serangan ini menewaskan hampir 1.200 orang di Israel dan menculik sekitar 240 orang.
Pada hari yang sama, Israel melancarkan serangan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan serangan darat ke wilayah Palestina dengan tujuan melenyapkan Hamas dan menyelamatkan sandera.
Operasi militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah menyebabkan sedikitnya 37.300 orang tewas dan lebih dari 85.300 orang terluka, menurut otoritas setempat.
Sumber: Sputnik
Afrika Selatan menegaskan kembali seruan ICJ untuk mengakhiri genosida Israel-Palestina
+ There are no comments
Add yours