Kulon Progo pikat minat wisatawan dengan ragam aktivitas desa wisata

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan kawasan Malioboro atau Keraton Yogyakarta. Perubahan kecil di Barat Daya DIY, terdapat sebuah tempat yang meningkatkan pariwisatanya dengan mempromosikan berbagai aktivitas wisatawannya, bernama Kabupaten Kulon Progo. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan, Kulon Progo sedang membenahi setiap desanya agar mengeluarkan biaya lebih untuk meningkatkan perekonomian negara. Dengan mengembangkan beberapa elemen desa wisata seperti akomodasi, fasilitas tempat tinggal atau interaksi dengan masyarakat, inilah gagasan yang sedang dikembangkan di Kulon Progo. “Kulon Progo telah merencanakan pengembangan pariwisatanya berbasis pemberdayaan masyarakat, buktinya Kulon Progo masuk dalam ADWI (Penghargaan Desa Wisata Indonesia) selama 4 tahun berturut-turut, hanya Kulon Progo dari seluruh wilayah Indonesia, ini bukti keberhasilan kita. sebagai destinasi wisata,” kata Joko saat ditemui media di Tikungan Kamijoro, Kulon Progo, Sabtu (22/6). Baca juga: Pemerintah Kulon Progo mengembangkan konservasi air di tiga kawasan di Yogyakarta, seperti pembangunan rumah sakit bertaraf internasional dan kerja sama dengan hotel. dikembangkan untuk membangun rumah di kawasan tersebut. Hotel internasional juga memerlukan akomodasi yang dikelola oleh masyarakat lokal untuk meningkatkan standar dalam hal layanan dan produk agar dapat digunakan dengan biaya lebih tinggi. Pelatihan dan bimbingan yang diberikan oleh Dinas Pariwisata dan mukim dalam negeri bekerja sama dengan hotel-hotel terdekat terus dilakukan untuk menyempurnakan cara menyenangkan para tamu dengan layanan hotel terbaik. Baca Juga: AP I Melakukan Ocean Wonderland-InJourney di Zona Keluar YIA “Pelatihannya dimulai pada tahun 2021 hingga 2024 dan diadakan program bernama Lomba Penyebaran Potensi Pesona di Desa Wisata, salah satu hal yang diperhatikan dalam pariwisata. desa, rumah tamu jadi hakim datang untuk mereka tidur malam. “Saya sendiri yang menentukan posisinya karena saya harus tahu bagaimana melayaninya 24 jam,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Joko Mursito saat ditemui. media di Bendungan Kamijoro, Kulon Progo, Sabtu (22/6/2024). ANTARA/Fitra Ashari/am.

Wisata yang ditawarkan kepada wisatawan juga mencakup penjelajahan keunikan masing-masing desa di Kulon Progo, seperti alam atau wisata, wisata kesehatan, dan tema budaya seperti cagar alam dan total ada 26 desa wisata. Joko menerapkan aturan bahwa setiap desa harus menata temanya masing-masing agar bisa mendistribusikan wisatawan secara merata dan memiliki lebih banyak pilihan kegiatan wisata. Sebagai salah satu proyek konservasi burung di Jatimulyo yang tampaknya menarik wisatawan dari luar negeri, mereka menginap di rumah-rumah penduduk untuk mengamati burung. Ada pula wisata edukasi Rumah Sandi di Tinalah, wisata alam Ngargosari atau Widosari dengan pemandangan gunung berapi purba, dan ada juga wisata outdoor di Argo Tirto. Baca Juga: Diskop-UKM Kulon Progo Kurasi Produk Pertanian Angkat Kelas “Ada 4 Orang yang Dapat ADWI di Wisata Edukasi Tinalah, Ngargosari atau Widosari Alam Vulkanik Purba, Kegiatan Outdoor Hargotirto homestay, tahun ini Jatimulyo dan hemat, ” Dia berkata. Ke depan, Joko ingin menyukseskan pariwisata harus fokus pada isu lingkungan seperti pengelolaan sampah dan pengumpulan sampah plastik masyarakat saat ada kegiatan budaya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours