Laba Operasi Honda Motor Melonjak 20 Persen

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA: Laba operasional Honda Motor Group mencapai 450 miliar yen (US$3,08 miliar) pada kuartal pertama yang berakhir Juni.

Nikkei melaporkan pada Senin (8/5/2024) rekor kuartalan tersebut didorong oleh kuatnya penjualan kendaraan hybrid di pasar Amerika Serikat (AS).

Laba operasional kemungkinan akan meningkat sekitar 20 persen tahun ini. Ini akan menjadi pertama kalinya laba operasional kuartalan Honda melampaui ¥400 miliar, dan juga merupakan tahun kedua berturut-turut produsen mobil Jepang tersebut mencapai angka tertinggi sepanjang masa pada kuartal pertama.

Penjualan mobil Honda di AS diperkirakan meningkat 3 persen tahun ini menjadi sekitar 350.000 unit pada periode April-Juni. Volume penjualan telah meningkat selama 16 bulan berturut-turut hingga Juni dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Hasil ini mencerminkan pentingnya pasar AS bagi produsen mobil Jepang tersebut saat mereka berjuang di pasar Tiongkok yang kompetitif.

Meskipun permintaan kendaraan listrik mengalami stagnasi, mobil hibrida mendorong penjualan di AS. Mobil hibrida, salah satu model SUV dan sedan terlaris, sudah menguasai separuh penjualan di Amerika Serikat.

Kekuatan dalam bisnis sepeda motor juga berkontribusi pada rekor pendapatan Honda, bersamaan dengan melemahnya yen. Pada kuartal pertama, mata uang Jepang berada pada kisaran 156 yen terhadap dolar AS, atau turun 19 yen dari tahun sebelumnya.

Setiap kali yen turun 1 yen terhadap dolar, laba operasional tahunan Honda meningkat sebesar 10 miliar yen.

Produsen mobil besar Jepang melihat hasil yang beragam di pasar AS, tidak seperti di Tiongkok, di mana persaingan lokal telah mengurangi volume penjualan semua produsen mobil Jepang di negara tersebut.

Volume penjualan Honda di China turun 24% pada periode Januari-Juli. Namun, produsen mobil tersebut diperkirakan akan meningkatkan laba kuartalan gabungannya bersama dengan Toyota Motor karena penjualan di pasar AS.

Sebaliknya, Nissan Motor mengalami penurunan laba yang tajam pada kuartal pertama karena kesulitan di AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours