Lebanon minta WHO dan PBB cegah Israel hancurkan layanan kesehatan

Estimated read time 1 min read

BEIRUT (ANTARA) – Asosiasi Medis Internasional Lebanon pada Sabtu meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakhiri “pembantaian” kesehatan Lebanon yang dilakukan tentara Israel.

Pada hari Jumat, kantor berita Lebanon mengkonfirmasi bahwa Rumah Sakit Pemerintah Marjayoun, Rumah Sakit Meys al-Jabal dan Rumah Sakit Salah Ghandor tidak lagi dapat berfungsi setelah serangan tersebut dan serangan Israel lainnya.

Asosiasi tersebut meminta WHO dan PBB untuk campur tangan dan mengizinkan tim medis untuk mengevakuasi pasien dan petugas kesehatan dari Rumah Sakit Salah Ghandor, dan menekankan pentingnya melindungi petugas dan fasilitas kesehatan.

“Kejahatan yang berkelanjutan terhadap kelompok medis dan darurat telah mencapai tingkat pelanggaran yang luar biasa terhadap hukum dan hak asasi manusia PBB, terutama mengenai hak atas perawatan medis dan rumah sakit bagi semua orang,” kata asosiasi tersebut.

Organisasi tersebut menekankan bahwa tindakan Israel bertentangan dengan ketentuan Konvensi Jenewa, yang memerlukan langkah-langkah efektif untuk menghentikan kejahatan terhadap korban, dokter, dan sektor kesehatan.

Sebelumnya pada Kamis ini, Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad mengungkapkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan 97 dokter dan pekerja darurat sejak 23 September dan merusak lebih dari 10 rumah sakit.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours