Lebanon sebut negaranya dalam keadaan perang akibat serangan Israel

Estimated read time 1 min read

Kairo (ANTARA) – Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Sabtu menyatakan negaranya dalam keadaan perang akibat ancaman dan serangan dari Israel.

“Ancaman yang kita hadapi seperti perang psikologis. Pertanyaan setiap orang adalah, ‘Apakah ini perang?’” “Ya, kita sedang berperang. Akibat serangan Israel, banyak warga sipil dan non-sipil yang meninggal dan desa-desa hancur,” kata Mikati dalam pernyataannya, Sabtu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada 18 Juni bahwa mereka telah menyetujui rencana operasional serangan di Lebanon. Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz kemudian mengatakan bahwa Israel “agak jauh dari” keputusan untuk “mengubah peraturan” terhadap Hizbullah dan Lebanon, mengancam akan menghancurkan gerakan tersebut “dalam perang habis-habisan” dan “menghantam dengan keras” terhadap Lebanon.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan gerakan itu bisa menyerang Israel utara jika konfrontasi meningkat.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya serangan militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Pasukan IDF dan Hizbullah saling baku tembak setiap hari di daerah sepanjang perbatasan.

Kementerian Luar Negeri Lebanon menyatakan sekitar 100.000 orang harus meninggalkan rumah mereka di kawasan perbatasan, sementara Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan 80.000 warganya harus melakukan hal serupa.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours