Lebih dari 70 persen warga Prancis nilai Macron abaikan hasil Pemilu

Estimated read time 2 min read

Moskow (Antara) – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Elbe, 74 persen masyarakat Prancis menilai Presiden Emmanuel Macron mengabaikan hasil pemilihan parlemen dengan menunjuk Michel Barnier sebagai Perdana Menteri.

Dalam survei yang dilakukan saluran televisi BFMTV yang disiarkan Jumat (6/9), terungkap 40 persen peserta menilai Barnier sebagai pilihan tepat untuk Prancis, 29 persen tidak setuju, dan 31 persen ragu-ragu.

Selain itu, survei tersebut mengungkapkan bahwa 52 persen responden percaya bahwa perdana menteri baru akan mampu membentuk pemerintahan yang mampu menghadapi berbagai kekuatan politik, sementara 50 persen percaya bahwa Bernier akan ditunjuk berdasarkan mosi tidak percaya.

76 persen dari mereka yang ditanyai percaya bahwa Macron harus memberikan kebebasan maksimum kepada perdana menteri baru untuk mengambil keputusan.

Hampir separuh responden Prancis berpendapat Barnier harus fokus pada peningkatan daya beli warga Prancis. Sebanyak 33 persen menginginkan perdana menteri baru memprioritaskan keamanan negara, 30 persen ingin perdana menteri memprioritaskan layanan kesehatan, dan 30 persen ingin perdana menteri fokus pada imigrasi.

Survei dilakukan pada 5-6 September dengan sampel representatif sebanyak 1.007 orang dewasa Perancis.

Michel Barnier adalah politisi sayap kanan yang ditunjuk oleh Macron sebagai perdana menteri di kabinet Prancis 60 hari setelah pemilihan parlemen yang dimenangkan oleh koalisi sayap kiri di negara tersebut.

Pria berusia 73 tahun itu menjadi politisi Prancis tertua yang mencalonkan diri untuk jabatan tersebut, menggantikan Gabriel Atal yang berusia 35 tahun, yang dianggap sebagai politisi termuda.

Selama beberapa tahun, Barnier juga memimpin delegasi Uni Eropa dalam negosiasi dengan Inggris mengenai keluarnya Kerajaan tersebut dari blok regional.

Sumber: Sputnik-Oana

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours