Lebih dari 90 orang ditangkap dalam aksi unjuk rasa di Inggris

Estimated read time 2 min read

Moskow (Antara) – Lebih dari 90 orang ditangkap di seluruh Inggris pada Sabtu (3/8) di tengah gelombang protes atas kehadiran imigran gelap.

Gelombang protes kemudian meningkat menjadi kerusuhan massal, Sky News melaporkan pada hari Minggu.

Protes terhadap masuknya imigran gelap pecah di beberapa kota di Inggris menyusul serangan pisau di Southport, Inggris, yang menewaskan 3 anak.

Media mengatakan setidaknya 35 protes diperkirakan terjadi selama akhir pekan.

Penangkapan tersebut menyusul beberapa bentrokan dengan polisi dan bentrokan antara pengunjuk rasa anti-imigran dan pengunjuk rasa pro-imigran, lapor stasiun televisi tersebut.

Menurut SkyNews, polisi memperkirakan kekerasan akan terus berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

“Kami tahu orang-orang akan mencoba melakukan hal ini lagi dan polisi telah dan akan bersiap,” kata kepala polisi Ben-Julian Harrington kepada stasiun televisi tersebut.

Di antara mereka yang ditangkap adalah 14 pengunjuk rasa di kota Bristol, 20 orang di Kingston on Hull, lebih dari 20 orang di Blackpool, Preston dan Blackburn, 23 orang di Liverpool dan 10 orang di Stoke-on-Trent, kata media tersebut. Tiga orang lainnya ditangkap di Belfast dan Leeds.

Serangan pisau di klub dansa anak-anak di Southport pada tanggal 29 Juli menewaskan tiga remaja dan melukai beberapa lainnya.

Insiden tersebut memicu protes massal dan bentrokan dengan polisi, di tengah laporan yang belum dapat dikonfirmasi bahwa penyerang adalah seorang pengungsi.

Badan penegak hukum Inggris menyalahkan Liga Pertahanan Inggris (EDL) sayap kanan karena menghasut protes tersebut, sementara beberapa media di negara tersebut melaporkan bahwa Rusia berada di balik kerusuhan tersebut.

Kedutaan Besar Rusia di London membantah keras tuduhan tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours