Legenda Prabu Siliwangi, Misteri Gunung Salak dan Peristiwa Mistis Para Pendaki

Estimated read time 3 min read

Gunung Salak yang puncaknya berada di ketinggian 2.211 meter bukan sekadar tempat menikmati pemandangan indah. Di balik hutan rindang dan tebing terjal, gunung ini menyimpan cerita misterius yang bertahan selama berabad-abad, salah satunya adalah legenda Prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi, raja besar kerajaan Pajajaran, dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan sakti. Dikisahkan setelah jatuhnya Pajajaran, Prabu Siliwangi memilih untuk tidak meninggalkan dunia ini sebagai manusia biasa. Ia dikabarkan menghilang secara misterius, menjelma menjadi harimau putih yang menguasai hutan di sekitar Gunung Salak. Harimau ini diyakini masih menjaga hutan hingga saat ini, menjaga rahasia besar yang hanya diketahui sedikit orang.

Banyak pendaki yang mengaku melihat sosok harimau putih ini saat mencapai Puncak Manik, puncak tertinggi Gunung Salak. Mereka yang cukup beruntung melihatnya merasa seolah-olah sedang diawasi, namun dengan rasa damai dan tenteram. Bagi warga setempat, harimau putih ini bukanlah ancaman, melainkan pelindung yang menjaga kelestarian hutan dan keseimbangan alam.

Ilustrasi Prabu Siliwangi / Ist

Namun kehadiran Prabu Siliwangi bukan satu-satunya misteri di Gunung Salak. Gunung ini juga dikenal sebagai tempat bertemunya dunia supranatural dan dunia nyata. Beberapa pendaki melaporkan mendengar samar-samar suara gamelan dimainkan di kejauhan saat mereka mendekat. Suara ini diyakini sebagai pertanda bahwa para pendaki telah mencapai dunia lain yang hanya bisa diakses oleh mereka yang mempunyai “izin” dari para pendaki.

Selain bunyi gamelan, ada juga cerita penampakan seorang nenek tua di pinggir tebing. Nenek ini sering muncul tiba-tiba, menyapa para pendaki dengan senyuman ramah, namun dengan dialek Jawa yang asing di telinga orang yang terbiasa dengan bahasa Sunda. Keberadaan nenek ini menambah misteri Gunung Salak, seolah ada pesan terpendam yang ingin disampaikan kepada mereka yang berani datang.

Pendaki Gunung Salak menuju Puncak Manik (Salak I). Foto/Instagram @yudi.pix

Kisah lain yang tak kalah menariknya adalah tentang harta karun Belanda yang konon tersembunyi di lereng gunung ini. Pada masa penjajahan, Belanda menyembunyikan kekayaannya di Gunung Salak agar bisa dijarah oleh tentara Jepang. Hingga saat ini pencarian harta karun tersebut terus dilakukan meski belum ada yang berhasil menemukannya. Mitos harta karun inilah yang menarik para petualang dan penjelajah mistik untuk mengadu nasib di Gunung Salak.

Meski demikian, Gunung Salak bukanlah tempat yang bisa dianggap remeh. Selain keindahan alamnya, gunung ini juga mempunyai kekuatan yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak pesawat yang hilang atau mengalami kendala navigasi saat melintasi kawasan ini, termasuk kecelakaan tragis Sukhoi SuperJet 100 pada tahun 2012 yang menewaskan 45 penumpang. Fenomena ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Gunung Salak memiliki kekuatan magnet yang misterius dan belum dapat dijelaskan.

Gunung Salak dengan segala kisah misteriusnya tetap menjadi tempat yang dihormati dan dijaga oleh warga sekitar. Tradisi seperti Seren Taun yang merayakan hasil panen dan kelimpahan alam terus dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan hormat terhadap gunung ini. Selain itu, pantangan-pantangan seperti tidak memanen buah salak dan tidak memetik bunga anggrek di gunung ini tetap dijalankan dengan ketat sebagai bentuk penghormatan terhadap penjaga gunung.

Bagi para pendaki, Gunung Salak menawarkan pengalaman yang luar biasa, bukan hanya karena keindahan alamnya, tapi juga karena misteri yang menyelimutinya. Namun para pendaki yang bijak selalu menghormati tradisi dan kepercayaan setempat, karena di Gunung Salak dunia magis dan dunia nyata ada berdampingan. Prabu Siliwangi dan warganya selalu menjaga, memastikan mereka yang datang dengan niat baik pulang dengan selamat, membawa kembali cerita dan kenangan tak terlupakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours