Lifter Sri Rahayu sempat pesimistis dapat bersaing di PON XXI

Estimated read time 2 min read

BANDA ACHEH (ANTARA) – Atlet angkat besi asal Riau, Sri Rahayu sempat pesimis dengan kemampuannya berlaga di cabang olahraga angkat besi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024, meski kemudian berhasil meraih medali perak di kategori -84kg putri. , Rabu.

Peraih medali emas asal Sri Lanka Maria Magdalena Simanjuntak aktif mengikuti kompetisi angkat besi di GOR Seramoe, Banda Aceh. Kemudian ia harus menyerahkan keunggulan kepada Maria yang berhasil mencatatkan deadlift 675 kg atau mengalahkannya sebanyak 15 kg.

“Tadinya saya juga sempat mengejar Maria namun masih cedera, alhamdulillah perak berhasil diselamatkan. Meski pesimis, luka saya masih belum sembuh,” kata Sri dalam jumpa pers pascalaga.

“(Cederanya) di bahu, jadi saya takut dengan bench press karena saya masih cedera,” tambahnya.

Hal serupa juga dialami peraih medali perunggu Seila Vaimori. Pendaki asal Papua itu juga mengalami kendala pada bahunya saat latihan.

“Saat latihan, cederanya sama, dan bahu saya cedera. Jadi batch kedua agak kosong (pikiran) karena sakitnya sama seperti di lutut. “Hampir teringat World Trade Organization karena saya mencuri dari gelombang pertama jadi menyerah, kalau bisa angkat, angkat,” kata Seila yang mengangkat total 640 kilogram.

Sri Rahayu kemudian mengatakan PON 2024 akan menjadi PON terakhirnya karena ia mempunyai rencana pribadi dalam waktu dekat.

“Saya ingin menikah karena memikirkan masa depan. “Karena ini PON saya yang keempat, karena tahun 2012, 2016 saya dapat medali emas, tahun 2021 masih medali perak, Maria mengalahkan saya,” kata atlet berusia 32 tahun itu.

Rencananya, Sri menjelaskan masih akan mengikuti event daerah seperti Pekan Olahraga Provinsi Riau (PORPROV) yang dijadwalkan pada tahun 2026.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours