Liga Arab Cabut Status Organisasi Teroris pada Hizbullah

Estimated read time 2 min read

Beirut – Liga Arab menolak penetapan kelompok Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris.

Keputusan tersebut diambil sebagai pertahanan terhadap Gaza, yang telah diserang secara brutal oleh pasukan Zionis setelah kelompok pro-Iran mengintensifkan serangannya di wilayah negara Yahudi tersebut, saat Hizbullah menghadapi perang skala penuh dengan Israel.

Hossam Zaki, asisten sekretaris jenderal Liga Arab, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Liga Arab tidak akan menyebut Hizbullah sebagai “organisasi teroris”.

Sehari setelah saluran berita Al-Cairo mengakhiri kunjungannya ke Beirut, Zaki berkata: “Dalam resolusi Liga Arab sebelumnya, Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris, dan penunjukan ini tercermin dalam resolusi tersebut, yang menyebabkan perpecahan di Beirut. komunikasi berdasarkan resolusi.

“Negara-negara Liga [Arab] sepakat untuk tidak menggunakan sebutan Hizbullah sebagai organisasi teroris,” kata Zaki, dilansir Anadolu, Minggu (30/6/2024).

“Penetapan Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak berlaku lagi. Liga Arab tidak menyimpan daftar organisasi teroris dan tidak berupaya untuk menunjuk entitas seperti itu,” jelasnya.

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai “organisasi teroris” di luar Lebanon dan Irak, dan meminta kelompok tersebut untuk berhenti mempromosikan ekstremisme dan sektarianisme, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara, dan tidak memberikan bantuan. melawan terorisme dan teroris.

Klasifikasi tersebut muncul setelah negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menetapkan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris pada 2 Maret 2016.

Jumat, setiap hari Lebanon; Al-Akhbar melaporkan bahwa Zaki berada di Beirut dan mengadakan pertemuan dengan Mohammed Raad, kepala Blok Perlawanan yang terkait dengan Hizbullah. Ini adalah kontak pertama antara Liga Arab dan Hizbullah dalam lebih dari satu dekade.

Zaki bertemu dengan para pejabat Lebanon serta berbagai pemimpin politik dan parlemen yang mewakili spektrum politik Lebanon selama kunjungannya, yang dimulai pada Selasa, kata Liga Arab dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Diskusi terfokus pada meredakan ketegangan di Lebanon selatan sejak dimulainya perang Israel melawan Gaza, serta kekosongan presiden selama lebih dari 19 bulan di Lebanon.

Kunjungan dan pernyataan Zaki ini terjadi di tengah kekhawatiran mengenai eskalasi antara Hizbullah dan Israel.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel, di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, ketika Tel Aviv melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 37.800 orang sejak 7 Oktober.

Hizbullah menghubungkan penghentian serangan terhadap Israel dengan serangan Tel Aviv di Gaza.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours