Limp Bizkit gugat Universal Music Group Rp3,1 triliun terkait royalti

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Band nu-metal Limp Bizkit menggugat Universal Music Group karena sengaja menahan royalti sebesar $200 juta (sekitar 3,1 triliun rupiah) yang belum dibayar.

Waktu setempat, Variety melaporkan Selasa (8/10) bahwa gugatan yang diajukan ke Pengadilan Distrik Los Angeles mengklaim UMG belum membayar utangnya meskipun popularitas band tersebut semakin meningkat.

Band yang dipimpin oleh Fred Durst ini mengklaim bahwa perusahaan tersebut tidak pernah bermaksud membayar mereka dan telah merancang serta menerapkan sistem pembayaran perangkat lunak dan royalti yang sengaja menyembunyikan royalti dari artis sehingga keuntungannya akan menjadi milik mereka sendiri.

Limp Bizkit, yang berada di puncak popularitasnya pada akhir 1990an dan awal 2000an, bukanlah satu-satunya grup yang tidak menerima royalti, dan mengatakan bahwa ada ratusan artis lain yang mengalami nasib serupa.

Universal Music Group menolak mengomentari gugatan tersebut, sementara perwakilan hukum band tersebut mengatakan bahwa keluhan tersebut bersifat luas.

Keluhan tersebut menyatakan bahwa Durst memperoleh perwakilan hukum baru pada bulan April 2024 dan menjelaskan kepada mereka bahwa Limp Bizkit tidak pernah dibayar untuk aktivitasnya.

UMG mengatakan kepada Durst dan perwakilannya bahwa mereka menahan royalti karena mereka belum mendapatkan kembali $43 juta yang telah mereka keluarkan untuk band selama bertahun-tahun, menurut gugatan tersebut.

Durst menghubungi mantan pemilik Flip Records, yang telah menandatangani Limp Bizkit pada tahun 1996 dengan kesepakatan Interscope pada bulan Desember 2000, dan mengatakan bahwa Flip telah menerima jutaan dolar karena ketertarikannya baru-baru ini pada band tersebut. Sementara itu, Durst tidak mendapat apa-apa.

Menurut Limp Bizkit, kekayaannya tumbuh 68 persen dalam setahun terakhir, dibandingkan 30-40 persen pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, popularitasnya tumbuh tanpa merilis musik baru, namun perusahaan sengaja menipunya.

Durst berusaha mengakhiri kontraknya dengan UMG atas nama Limp Bizkit dan labelnya sendiri, Flawless Records.

Grup tersebut telah dituntut karena pelanggaran kontrak, penyembunyian yang curang, pelanggaran hak cipta, dan banyak lagi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours