LinkedIn rilis fitur baru didukung AI bantu pengguna temukan pekerjaan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – LinkedIn meluncurkan fitur baru yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengguna mencari pekerjaan, mengoordinasikan resume, dan bahkan mendapatkan saran dari chatbot AI.

Namun fitur-fitur baru ini memerlukan biaya karena akan tersedia untuk pelanggan besar mulai dari bahasa Inggris di seluruh dunia.

Alat ini memungkinkan pengguna mencari pekerjaan di LinkedIn dengan mengetikkan perintah dalam bahasa alami.

Dalam postingan blognya, CEO LinkedIn Tomer Cohen memberikan contoh “temukan saya pekerjaan telemarketing di Detroit yang gajinya setidaknya $110.000.”

LinkedIn juga dapat meninjau kemajuan pengguna dan membuat rekomendasi yang dipersonalisasi untuk meningkatkan kemampuan pengguna dalam mengirim pekerjaan tertentu.

Pengguna dapat mengunggah resume, mendapatkan umpan balik, dan mengedit interaksi dengan AI, kata Rohan Rajiv dari LinkedIn dalam sebuah posting blog. Ada juga alat untuk membantu pengguna membuat surat lamaran “dari awal” dengan bantuan AI.

Fitur-fitur ini menambah fitur AI canggih lainnya yang mulai diuji oleh LinkedIn akhir tahun lalu, termasuk kemampuan untuk menyusun pesan dari pengguna LinkedIn.

LinkedIn tidak hanya menggunakan AI untuk membantu pengguna menemukan pekerjaan. Mereka juga mulai menguji orang-orang AI di antara para ahli yang dapat mereka ajak bicara dan belajar lebih banyak tentang masalah-masalah bisnis.

“Jawaban yang akan Anda terima dirancang oleh para ahli dan mewakili kombinasi unik pendidikan untuk kebutuhan unik setiap siswa,” kata Cohen. Daftar instrukturnya antara lain Alicia Reece, Anil Gupta, Dr. Gemma Leigh Roberts, dan Lisa Gates.

Perusahaan juga berjanji akan lebih meningkatkan platform pencarian dengan pengembang AI, meski tidak memberikan rincian spesifik.

“Dengan kemampuan pencarian baru kami, setiap interaksi pencarian menjadi lebih cerdas – baik Anda mencari seseorang, mencari pekerjaan, menjalin koneksi, atau mencari wawasan dan jawaban,” kata Cohen.

“AI dirancang untuk merevolusi kemampuan pencarian kami, memungkinkan Anda menjelajahi kedalaman dan luasnya topik apa pun secara langsung melalui pencarian LinkedIn,” tambahnya.

Cohen berjanji penyelidikan lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang. Hal tersebut dirilis The Verge pada Jumat (14/6).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours