LPS sebut kebanyakan BPR tutup karena fraud

Estimated read time 1 min read

JAKARTA (ANTARA) – Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudi Sadewa mengatakan, alasan utama penutupan Bank Ekonomi Rakyat (BPR) karena adanya penipuan.

“Saat ini 14 bank (tutup), tapi yang paling banyak kejadiannya adalah penipuan. Oleh karena itu, penyebab utama kegagalan BPR adalah penipuan dan dampak krisis ekonomi,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu. katanya.

Oleh karena itu, ke depan LPS berencana menawarkan program terkait teknologi informasi untuk memperkuat manajemen dan administrasi BPR agar terhindar dari penyelewengan.

“Makanya kami membuat program IT (teknologi informasi) untuk membantu pengelolaan BPR lebih sehat di masa depan,” ujarnya.

Terdapat 14 BPR yang dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak awal tahun 2024, yaitu: BPR Wijaya Kusuma, BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda), BPR Usaha Madani Karya Mulia dan BPR Pasar Bhakti. adalah Sidarjo.

Disusul BPR Purworejo, BPR EDC Tunai, BPR Aceh Utara, PT BPR Sembilan Mutiara, PT BPR Bali Arta Anugra, BPRS Saka Dana Mulia, BPR Dananta, BPR Bank Jepara Arta, BPR Lubuk Raya Mandiri, BPR Sumber Arta Walung. mas: . Baca juga: LPS akan membayar klaim asuransi Rp 127 miliar bagi nasabah BPR KRI Baca Juga:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours