Luhut: kawasan industri di Kaltara ditargetkan selesai dalam 4 tahun

Estimated read time 2 min read

Shanghai (ANTARA) – Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah menargetkan Pusat Bisnis Kalimantan Utara selesai dalam waktu empat tahun.

“Dari pertemuan dengan NDRC (Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional) kita harapkan bulan depan kita ‘mulai pembangunan’, pembangunannya dimulai dan saya kira empat tahun selesai,” kata Luhut kepada ANTARA di Shanghai. Minggu

Menko Luhut melakukan kunjungan kerja ke China sejak Rabu (6/12), mengunjungi berbagai kota dan daerah seperti Beijing, Jilin, dan Shanghai. Ia bertemu antara lain dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) Zheng Shanjie, pejabat Universitas Tsinghua, dan pengusaha asal Tiongkok.

“Salah satunya akan menjadi pabrik petrokimia terbesar di Asia,” kata Luhut.

Dalam pertemuan dengan Ketua NDRC Zheng Shanjie, Rabu (15/6), Luhut meminta NDRC mendukung penerapan Pusat Bisnis Kalimantan Utara.

Sektor usaha di Kalimantan Utara juga sempat dibahas dalam rapat pemerintahan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 27 Juli 2023. Salah satu pembahasan keduanya adalah “joint call” bagi perusahaan-perusahaan di sektor minyak dan ketenagalistrikan di Kalimantan Utara. Utara. kalimantan.

Kawasan Industri Hijau seluas sekitar 30 hektar di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) diperkirakan memiliki nilai investasi hingga US$132 miliar. Proyek ini terletak hanya 185 km dari Kota Indonesia (IKN).

Salah satu proyek yang akan dibangun di kawasan tersebut adalah pabrik petrokimia yang akan menjadi pabrik industri terbesar di Indonesia dengan kapasitas 4×16 juta ton per tahun.

Selain itu, juga direncanakan pembangunan pabrik dan kilang alumina (cor) berkapasitas tiga juta ton.

Masih ada rencana pendirian pabrik besi dan baja berkapasitas lima juta ton per tahun.

Selain itu, akan dibangun pabrik baterai mobil listrik dengan mesin berbasis energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas 265 giga watt hour (GWh).

Terakhir, direncanakan pembangunan pabrik silikon polikristalin berkapasitas 1,4 juta ton.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours