Lukisan Einstein berbahasa Madura dipamerkan di Bangkalan

Estimated read time 3 min read

Bangkalan (ANTARA) – Lukisan ilmuwan jenius Albert Einstein berbahasa Madura dipamerkan pada pameran ‘Jelajah Madure’ yang digelar di Balai Pemerintahan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Lukisan Doddy Hermanto alias Mr D dari Kawoong Innovation dengan codeism atau QR Art akan muncul dalam terjemahan Madura setelah dipindai dengan perangkat.

“Bahasa asli Einstein adalah bahasa Jerman, dengan imajinasi perkembangan kekinian antara analog dan digital, kita bisa bersinergi dengan teknologi untuk mewujudkannya,” kata Pak D melalui telepon dari Pamekasan, Jawa Timur, Minggu.

Pak D yang juga menjadi pembicara pada rangkaian pameran lukisan nusantara ini lebih lanjut menjelaskan bahwa analog digital memang ibarat pedang bermata dua.

Katanya, saat itu sulit menerima musik digital. Namun seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua orang sudah menggunakan digital.

“Dengan demikian, teknologi digital membuka peluang baru dalam berekspresi dan berkreasi,” jelas G.D.

Perpaduan antara analog dan digital dapat dipadukan dengan baik, sehingga dengan menggunakan QR Art, gambar ilmuwan Jerman terkenal dengan teori ‘relativisme’, muncul terjemahan bahasa Madura.

Karya seni analog, lanjutnya, mempunyai nilai intrinsik tersendiri. Tekstur, sapuan kuas, dan suara yang kaya dari alat musik analog menawarkan pengalaman estetika yang unik, dengan kemajuan teknologi kini membuat sulit membedakan antara analog dan digital.

Di sisi lain, teknologi digital membawa tantangan bagi seni analog. Namun seni analog tidak bisa sepenuhnya digantikan.

“Keduanya sebenarnya bisa saling melengkapi dan bersinergi menciptakan bentuk seni yang baru dan inovatif. Masa depan seni rupa bisa mengarah pada perpaduan harmonis antara analog dan digital,” jelasnya.

“Tidak ada yang bisa dilakukan untuk Einstein karena kecerdasannya. “Imagination is more important than Knowledge”, artinya imajinasi lebih penting dari pengetahuan, melalui gambar codeism atau QR Art dapat di scan dan akan muncul terjemahannya. dalam bahasa Madura dengan fasih , ” dia menambahkan.

Pameran lukisan bertema ‘Menjelajah Madura’ dan dihadiri para pelukis dari beberapa provinsi di Indonesia ini digelar di Pendopo Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan akan berlangsung hingga tanggal 28 Juli 2024.

Menurut Ketua Panitia Arrya Afendiyanto, selain seniman senior, sejumlah karya anak tingkat SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Bangkalan juga turut serta dalam acara tersebut.

Lukisan bertema budaya Madura seperti balap banteng, pakaian adat Madura tampak mendominasi pameran ini termasuk bunga, panorama alam dengan warna cerah.

Arrya menjelaskan, Pameran Lukisan Nasional ini merupakan upaya memberikan wadah bagi para pelukis dan pelukis di Pulau Madura serta seluruh pelukis di nusantara.

“Ini merupakan acara pertama dan terbesar yang dilaksanakan di Bangkalan, kami mengharapkan apresiasi dari masyarakat. Kami sangat berharap dapat mendukung generasi muda untuk terus berkarya. “Beragam corak lukisan dari seluruh karya anak negeri seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Kalimantan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Pamekasan, Minggu.

Selain pameran lukisan, kegiatan melukis ‘on the spot’ yang dilakukan oleh masyarakat, seniman, dan mahasiswa juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan di distrik paling barat, Salt Island.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours