Lukisan Rembrandt Lebih Mematikan dari Mona Lisa, Ini Penyebabnya

Estimated read time 2 min read

MILAN – Sebuah studi baru terhadap lukisan ikonik Rembrandt “The Night Watch” mengungkap rahasia di balik cahaya ajaib yang memancar dari kanvas.

Seperti dilansir Science Alert, ahli kimia telah menemukan bahwa Rembrandt menggunakan kombinasi pigmen yang sangat unik seperti arsenik dan belerang untuk menciptakan efek pencahayaan yang menakjubkan.

Penggunaan pigmen beracun seperti arsenik dan belerang mungkin mengejutkan, namun bagi Rembrandt, ini adalah cara untuk mencapai efek artistik yang diinginkannya.

Perpaduan warna-warna tersebut memungkinkan Rembrandt menciptakan rona emas yang khas dan membuat lukisan tampak lebih hidup.

.

Selain itu, penemuan ini juga mengingatkan kita akan bahaya bahan kimia yang digunakan dalam seni di masa lalu dan pentingnya melestarikan karya seni untuk generasi mendatang.

Sebelumnya, Leonardo da Vinci dan mahakaryanya seperti Mona Lisa dan Perjamuan Terakhir menggunakan bahan kimia misterius dalam ciptaannya.

Dengan memeriksa sampel kecil yang diambil dari sudut lukisan Mona Lisa, peneliti mengungkap adanya purbonacrate, senyawa beracun yang hanya stabil dalam lingkungan basa.

Senyawa ini, terbentuk ketika minyak bumi dan timbal oksida bercampur, mengejutkan dunia seni dengan rahasia yang tersembunyi di balik lapisan luar Mona Lisa.

Saat melukis Mona Lisa dan banyak lukisan lainnya di awal tahun 1500-an, seniman tidak menggunakan kanvas seperti yang kita bayangkan. Mereka melukis di papan kayu, yang membutuhkan lapisan dasar tebal untuk mendukung karya seninya.

Sebagai metode yang umum, para seniman pada masa itu menggunakan bahan yang disebut gesso, yang diperoleh dari Plester Paris. Namun, penemuan plubonacrate menunjukkan bahwa da Vinci mungkin menggunakan pigmen timbal putih dalam minyak yang mengandung timbal(II) oksida.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Chemical Society menunjukkan bahwa purvonacrate adalah penanda paling menonjol dalam sampel tersebut.

Para peneliti mengatakan Leonardo da Vinci mungkin mencoba membuat cat kental dengan minyak yang mengandung timbal oksida untuk menutupi panel kayu Mona Lisa. Timbal(II) oksida terkadang digunakan untuk membantu mengeringkan cat yang diaplikasikan secara berlebihan.

Namun, ketika tim peneliti mencari referensi penggunaan bahan kimia tersebut dalam tulisan da Vinci, mereka hanya menemukan referensi yang samar-samar, kemungkinan terkait dengan purbonacrate. Hal ini menunjukkan bahwa da Vinci mungkin telah menggunakan teknologi yang jauh lebih maju pada masanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours