Lulusan SMK Banyak yang Menganggur? Kemendikbud Jawab dengan Data

Estimated read time 2 min read

JAKARTA: Banyak anggapan bahwa siswa SMK atau SMA menganggur karena tidak terintegrasi dengan dunia kerja. Pendapat tersebut pun sudah ditanggapi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sekretaris Jenderal (Kemendikbudristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Suharti mengatakan statistik penting untuk diperhatikan untuk memahami situasi saat ini. Berdasarkan data BPS Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menunjukkan semakin banyak lulusan profesi yang bekerja dalam kurun waktu satu tahun setelah lulus.

Baca Juga: Hari Ini Ditutup, Inilah PTN yang Mulai CPNS 2024 Kemendikbudristek

Data ini menunjukkan peningkatan dari 32,1% pada tahun 2021 menjadi 38,4% pada tahun 2023. Peningkatan lapangan kerja satu tahun setelah lulus juga dialami oleh mahasiswa pascasarjana bidang pendidikan vokasi yang menunjukkan angka 50,2% pada tahun 2021, meningkat menjadi 58,6% pada tahun 2023.

“Dari kerja ini menunjukkan hasil positif yang signifikan dari intervensi kita di bidang pendidikan profesi. Dikatakannya pada Forum 9 di Merdeka Barat, “Ke depan Kemendikbud ingin terus berbuat lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan industri. dan mendorong mereka menjadi mahasiswa pascasarjana dan pascasarjana. “Jadilah wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.” (FMB 9), melalui siaran pers, Rabu (18/9/2024).

Baca Juga: Asesmen Menengah 2024 Dimulai dan Berikut Jadwal Lengkapnya

Untuk mempererat hubungan dan rekonsiliasi, Kemendikbud terus memberikan dukungan dan keleluasaan kepada sekolah dan universitas dalam pengembangan kurikulum agar tetap relevan, termasuk dengan industri. “Pembukaan atau penutupan kursus atau program khusus yang sudah jenuh bisa dilakukan sesuai kebutuhan daerah,” ujarnya.

Selain itu, penting juga untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah. “Khususnya Pemprov yang berhak mengelola SMK, Kementerian Perindustrian, Kementerian Sumber Daya Manusia, Aliansi dan lembaga lainnya,” kata Suharty.

Baca Juga: Rapat Kemendikbud – DPR RI bahas 20% anggaran pendidikan

“Zadan dan Milan sekaligus didemonstrasikan dari air ke air. Bahkan kami juga mengundang guru tamu dari industri untuk mengajar di sekolah dan perguruan tinggi untuk memberikan ilmu dan pengalaman kepada para siswa,” kata Sekjen Kemendikbud. .

Sebelumnya, Suharti mengatakan, pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), perkembangan sektor pendidikan nasional sudah berada pada arah yang tepat. Melalui program Merdeka Belajar, banyak dampak positif yang diraih dalam dunia pendidikan Indonesia.

Misalnya dengan kurikulum mandiri untuk meningkatkan prestasi literasi dan numerasi. Kemudian akses yang sama melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Dukungan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) serta aplikasi lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours