Mahasiswa IPDN-UMK Jalani KKN Tematik di Kudus, Mendata Kemiskinan dan Stunting

Estimated read time 3 min read

KUDUS – Ratusan mahasiswa IPDN dan UMK menggelar KKN Tematik di 38 desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mereka akan didorong untuk mengumpulkan informasi tentang stunting dan kemiskinan.

Plt Bupati Kudus M. Hasan Chabibie mengatakan, tema Kerja Nyata (KKN) yang diusung Universitas Muria Kudus (UMK) kali ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dari pemerintah daerah saat ini.

Baca juga: Lawan Bullying, SMP 5 Kudus Ciptakan Aplikasi SiAndung Esmaku

Menurut informasi mengenai stunting, permasalahan masyarakat miskin dan permasalahan lokal lainnya, mahasiswa UMK harus memberikan dampak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Ia mengatakan stunting, kemiskinan, dan pengangguran sudah menjadi permasalahan nasional yang laju penurunan dan kenaikannya diawasi oleh pemerintah pusat.

Adanya KKN Tematik yang langsung mendampingi mahasiswa tersebut, kata dia, seharusnya memberikan data yang lebih akurat dibandingkan data sampel Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca juga: Gunakan Kurikulum Kebebasan, Pengalaman Anak Usia Dini Masakan Khas Kudus

Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Kudus ini juga menyatakan, pihaknya dan Rektor UMK dalam hal ini hanya bisa membicarakan masa lalu, mengingat usia mereka sudah tidak ada gunanya.

“Namun saudara-saudara di sini masih muda, masih dalam usia kerja, sehingga saudara-saudara semua bisa mempunyai masa depan yang lebih baik. Jadi, manfaatkanlah anak-anak muda ini sebaik-baiknya,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMK Prof. Dr. Sr. Darsono berharap pelepasan mahasiswa ini memberikan warna yang kaya khususnya pada studi eksternal. Gubernur juga berpesan agar kita dapat memanfaatkan pengalaman di KKN untuk membuka pikiran dan pemahaman dalam menyerap pembelajaran khususnya dari luar sekolah.

“Kata-kata saya adalah: jaga nama baik universitas, komunikasikan segala hal yang perlu dikonsultasikan, dan mohon jaga jati diri UMK sebaik-baiknya, agar semua bisa mensukseskan KKN yang baik,” kata Rektor.

Ia menambahkan, UMK memiliki tiga jenis KKN, yaitu KKN biasa yang dirancang sesuai kebutuhan UMK. Dua KKN Tematik yang isinya berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dan pihak-pihak yang bekerjasama dengan UMK. Lalu ada KKN Internasional yang sedang dalam tahap pengembangan.

Dijelaskannya, total mahasiswa UMK yang mengikuti KKN Tematik di Kudus sebanyak 178 mahasiswa dan mahasiswa IPDN yang mengikuti KKN sebanyak 450 mahasiswa.

Menurutnya, KKN Tematik kali ini akan memberikan manfaat ganda. Pertama, mahasiswa mampu memberikan data nyata mengenai stunting dan kemiskinan kepada pemerintah.

Selain itu, Darsono menyampaikan, upaya KKN ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang terkini dan lebih baik. Upaya ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah khususnya di Bappeda dan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana.

Manfaat kedua, kata Presiden, adalah nilai hasil baru yang muncul dari interaksi mahasiswa Institut Desain Interior (IPDN) dan UMK berbagai jenis.

Jadi mendorong hubungan-hubungan baru, kebajikan-kebajikan baru, dan meningkatkan pengetahuan bahwa Indonesia itu majemuk, luas, dan besar, ujarnya.

Dijelaskannya, aktivitas mahasiswa peserta KKN Tematik akan dikonversikan menjadi 3 SKS.

Menurutnya, UMK telah mengubah seluruh aspek aktivitas dan prestasi kemahasiswaan serta menyeimbangkannya dan memindahkannya ke dalam kelas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours