Mahasiswa UI Gagas Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, DEPOK – Tiga mahasiswa jurusan teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) berinisiatif membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Inovasi ini dapat menjadi solusi alternatif bagi daerah yang jaringan energinya tidak stabil atau terbatas.

Varuna: Melistriki komunitas berkelanjutan dengan energi bersih melalui pembangkit listrik mikro hidro ramah lingkungan yang cerdas mengantarkan Amar Falah Riyant, Farras Hafi Al Farisi, dan Ivan Kusno memenangkan juara pertama di Kompetisi Pemuda Internasional Ganesha Business Fest 2024.

Sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, Indonesia menghadapi tantangan unik dalam menyediakan listrik yang andal dan merata.

Di banyak daerah pedesaan dan terpencil, jaringan listrik nasional seringkali tidak mempunyai akses atau tidak mampu menyediakan listrik yang stabil. Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut menjadi bergantung pada pembangkit listrik tenaga diesel.

Seperti dilansir Antarnews.com, saat ini terdapat 5.200 kendaraan listrik dan diesel yang digunakan di Indonesia, kata Farras dalam siaran pers UI pekan ini.

Ia mengatakan pembangkit listrik ini, meskipun efisien dalam menyediakan energi, memiliki biaya operasional yang tinggi dan merupakan sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan, menjadikannya solusi yang tidak berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan, kata Farras.

Melalui inovasi tersebut, Farras dan rekan-rekannya menciptakan Varuna sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro. “Jaringan Varuna dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah pedesaan yang tidak stabil atau terbatas,” katanya.

Dia mengatakan ide tersebut muncul karena sebagian besar pembangkit listrik tenaga diesel berbiaya mahal dan mengeluarkan gas rumah kaca paling banyak setelah batu bara. Farras dan timnya memperkenalkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro Varuna yang dirancang untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Varuna mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan dengan modal dan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik tenaga diesel.

Selain itu, Varuna dapat dengan cepat diterapkan di daerah dengan potensi aliran sungai, memberikan kemandirian energi melalui microgrid, dan memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya.

Dalam programnya, Varuna memanfaatkan arus sungai untuk menghasilkan listrik. Air sungai dialirkan melalui saluran jaring pelindung yang mencegah hewan air dan kotoran lainnya masuk ke dalam turbin.

Energi potensial dan kinetik air kemudian diubah menjadi energi mekanik oleh turbin Kaplan yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melewati turbin, air kembali ke sungai melalui saluran khusus untuk mencegah sedimentasi.

Selain itu, Varuna dilengkapi dengan pintu air otomatis untuk mencegah banjir saat musim hujan. Atas inovasinya tersebut, Farras dan kawan-kawan berhasil menjuarai kompetisi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Karena letak geografis Indonesia yang kaya akan sungai dan saluran air, maka potensi hidronya sangat besar. “Pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua mempunyai banyak sungai yang mengalir sepanjang tahun,” kata Dekan FTUI Prof. dr. Ir Hermansyah, ST., M.Eng., IPU.

Oleh karena itu, Indonesia merupakan tempat yang ideal untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air berenergi mikro. Dengan memanfaatkan potensi ini, Varuna tidak hanya memberikan solusi energi berkelanjutan, namun juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca yang berbahaya dan tingginya biaya operasional pembangkit listrik tenaga diesel.

Jika hal ini dapat dikembangkan dan diterapkan, diharapkan kualitas hidup di daerah terpencil di masa depan akan meningkat berkat penggunaan listrik yang andal dan berkelanjutan.

Hal ini juga mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Inovasi ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, namun juga mendukung upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang. n Lintar Satria 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours