Mahasiswa UMM-AION Studio wadahi potensi difabel lewat lukis totebag

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Sekelompok mahasiswa Program Penelitian Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Samahita berkolaborasi dengan AION Studio di Malang, Jawa Timur untuk meningkatkan kemampuan dan potensi penyandang disabilitas dan Down Syndrome. ada.

Samahita dan AION Studio mengadakan acara bertajuk Creating Gateway to Building Art Bridges. Komunitas Difabel dan Down Syndrome Kota Malang atau komunitas LINKSOS (Lingkaran Sosial Malang) turut diundang dalam acara ini.

“Acara yang diadakan pada tanggal 8 Juni 2024 ini terbilang sukses. Walaupun banyak kendala, tapi kita bisa mengatasinya satu per satu. Acara ini juga sangat keren karena bisa membantu para penyandang disabilitas fisik. Oleh karena itu acara ini kami banggakan. untuk berpartisipasi,” kata Roy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Acara yang digelar pada Sabtu (8/6) ini diisi dengan kegiatan workshop dan pengecatan tas difabel dan down syndrome yang dibawakan oleh Roy Saputra Yuwono, pendiri AION Studio. Acara pembukaan Samhita dan Aion Studio diisi dengan workshop dan kegiatan melukis tas bersama para penyandang Down Syndrome.

Melalui acara ini, Samahita dan Aion Studio menunjukkan bahwa siapapun bisa menciptakan karya seni, apapun penampilannya. Pada sesi pengecatan tas, kegiatan seni yang dilakukan untuk memudahkan penyandang disabilitas dan down syndrome juga diberikan secara gratis. Mereka bebas mencampurkan warna sesuka hati pada tas yang diterimanya.

Maka Roy mengucapkan terima kasih atas acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa UMM yaitu Samahita dan berharap acara serupa dapat terulang di masa mendatang.

Melalui acara ini, ION Studio akan menjadi salah satu penyelenggara kegiatan seni lukis tote bag bagi para penyandang disabilitas dan Down Syndrome, memberikan mereka pengalaman dan pengetahuan baru melalui kegiatan seni yang seru, berkualitas dan menginspirasi.

Melalui acara ini, Aion Studio berharap dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa sanggar seni bertemakan seni gaya bebas dapat merangkul masyarakat dan menjadi jembatan bagi siapapun yang ingin menekuni seni di sanggarnya sendiri.

Aion Studio juga berharap acara ini dapat membawa banyak perubahan positif yang dapat menginspirasi masyarakat.

Presiden LINKSOS Ken Kerta berharap dapat mengulangi acara Creating Gateway to Building Art Bridges di masa mendatang karena acara serupa dapat menjadi forum pendidikan baru yang menarik. Para orang tua penyandang disabilitas dan Down Syndrome pun merasa puas dengan acara ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours