Makan Daging Kambing Tingkatkan Risiko Hipertensi Itu Mitos, Ini Penjelasan Ahli Gizi RSCM

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Pakar gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Konkana Jakarta membantah mitos yang menyebut konsumsi daging kambing bisa dengan cepat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Daging kambing baik untuk tubuh.

“Daging kambing termasuk dalam kelompok makanan hewani dengan lemak sedang sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang,” kata Fitri Houdiani SST, M.Gz, ahli gizi di Jakarta, Senin (17/6/2024).

Sebagai sumber protein hewani, 40 gram atau setara dengan rata-rata porsi daging kambing mengandung energi 75 kkal, tujuh gram protein, dan lima gram lemak. Sedangkan yang dapat meningkatkan risiko terkena darah tinggi adalah menambahkan bumbu pada daging yang dimasak dengan kadar natrium tinggi, misalnya garam, kecap, atau penyedap rasa.

Daging kambing juga tidak meningkatkan kadar kolesterol darah, selama masyarakat mengkonsumsinya dalam kondisi yang tepat, hanya daging yang bersih dan tidak berlemak untuk menghindari kambuhnya penyakit ini. Fitri mencatat, oleh karena itu konsumsinya harus dikurangi secara bijak.

Fitri juga menolak mencuci daging kambing sebelum dimasak. Menurutnya, mencuci daging sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri pada daging. Kontaminasi silang dapat dihindari dengan memasak daging kambing hingga matang.

Untuk saat ini penyimpanan daging kambing setelah keluar dari Rumah Potong Hewan (RPH) atau di tempat pemotongan hendaknya disimpan dengan benar, tidak boleh di tempat terbuka, dan jika disimpan di lemari es tidak boleh ditutup. ke makanan lain.”  

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours