Makna baju adat Kutai yang dikenakan Presiden Jokowi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di ibu kota nusantara dengan mengenakan kostum adat Kustin Kutai Kertanegara.

Fashion stylist Hagai Pakan mengatakan, pakaian adat asal Kalimantan Timur ini merupakan pilihan yang tepat karena cocok untuk lokasi ibu kota baru Indonesia.

Pakaian Kustin merupakan pakaian khas dan megah dari Raja Kutai Kertanegara, tentunya pilihan ini sangat tepat untuk merayakan ibu kota baru yang terletak di wilayah Kutai Kertanegara, kata Hagai saat dihubungi Antara, Sabtu.

Hagai mengatakan pakaian tersebut cocok dengan lokasi IKN di Kutai Kertanegara. Tempat ini juga merupakan kerajaan tertua yang menjadi cikal bakal nusantara.

Pakaian yang dikenakan Jokowi berbahan beludru hitam dengan sulaman benang emas di bagian depan memberikan kesan spektakuler.

Jokowi juga melengkapi penampilannya dengan gaun dodot bermotif batik di pinggang dan celana panjang hitam.

Aksesori penunjang penampilan Jokowi kali ini adalah hiasan kepala berbahan beludru berwarna hitam dengan hiasan ukiran emas, dengan pewarnaan bulu yang rumit di bagian atasnya.

“Bagi saya, gaun ini sangat mencerminkan keagungan budaya Indonesia dan memberi kesan royal,” kata Hagai.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga pernah mengenakan pakaian yang sama. Ibu Negara mengenakan kebaya beludru hitam dengan sulaman emas, serasi dengan milik Jokowi. Kebaya juga dipadukan dengan bawahan berupa pakaian batik dan hiasan kepala.

Menurut sejarahnya, baju ini dikenal oleh kalangan elit Kutai Kertanegara dan hanya dikenakan oleh raja dan keturunannya. Namun saat ini pakaian adat tersebut dikenakan oleh masyarakat umum pada acara-acara tertentu.

Sementara itu, Wakil Presiden Maroof Amin dan istrinya Wuri Maroof Amin tahun ini mengenakan pakaian adat dengan warna berbeda.

Wapres terlihat mengenakan pakaian adat samba Melayu yang berasal dari Kalimantan Barat.

Perpaduannya adalah baju belanga bay berwarna oranye cerah dan sarung samba bermotif insang serta penutup kepala atau tanjak dari bahan senada.

“Saya sangat menyukai warna-warna cerah namun elegan dengan perpaduan warna orange, merah dan emas. Pilihan pakaian ini tidak hanya asli dari budaya suku Melayu Sambas, tapi juga sangat nyaman untuk dikenakan,” kata Hagai. .

Hagai berspekulasi, jubah kedua presiden dan wakil presiden yang dikenakan pada upacara kemerdekaan Indonesia tahun ini mencerminkan warna asli pakaian adat dalam budaya asalnya.

Baginya, kedua kostum tersebut mewakili nusantara sebagai sebuah kerajaan dengan busana kerajaan, apalagi dengan aksen emas yang mendominasi kedua kostum tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours