Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Rak saat pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Tahun 2014, pasangan pemeran utama ini mengenakan pakaian adat Betawi yakni baju adat Ujung Serong ke acara-acara publik.

Pengamat mode Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria mengatakan, penggunaan pakaian adat terbukti bermakna mengingat baru pertama kali dalam sejarah pakaian adat digunakan dalam proses casting. pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden.

“Sepertinya semua sudah sepakat memakai baju adat Betawi, mulai dari Pak Prabowo lalu Pak Mas Gibran dan Pak Jokowi. Semua memakai adat Betawi. Mungkin salah satunya karena ingin menjaga nusantara,” Lisa kepada ANTARA. – ke. , Minggu.

Menurut Liz, hal tersebut sesuai dengan makna pakaian adat Ujung Serong yang pada dasarnya adalah pakaian suku Betawi untuk acara kenegaraan.

Gaun ini juga bisa menjadi simbol, mewakili budaya DKI Jakarta, tempat dilantiknya Prabowo dan Gibran sebagai pemimpin baru negara tersebut.

Pakaian ini memberikan kesan serupa dengan pakaian formal yang biasa dikenakan pada acara-acara kenegaraan, menampilkan sisi bermartabat dan anggun dari pemakainya sekaligus menunjukkan keunikan dengan sentuhan budaya lokal.

Lisa menilai pakaian adat Ujung Serong juga mewakili nilai perjuangan pembangunan bangsa, mengingat pada masa penjajahan, pakaian ini hanya dikenakan oleh pejabat atau demang.

“Pada zaman dahulu, pada masa kolonial, terjadi pemberontakan, dan Jakarta atau Batavia adalah simbolnya,” ujarnya.

Penggunaan pakaian adat juga dinilai tepat untuk menyampaikan pesan bahwa pemerintahan 2024-2029 akan melanjutkan program pemerintahan sebelumnya.

Ide tersebut kita dapatkan pada momen pidato kenegaraan terakhir Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang juga mengenakan pakaian adat Betawi Ujung Serong pada saat proklamasi kemerdekaan RI ke-79. .

“Ini juga merupakan simbol keberlanjutan,” kata Lisa.

Penggunaan pakaian yang menyampaikan pesan-pesan berkelanjutan juga memperkuat berbagai pesan yang disampaikan Prabowo-Gibran melalui pakaian, mulai dari kampanye pemilu 2024 hingga pengarahan menteri-menteri terpilih beberapa tahun lalu.

Prabowo-Gibran diketahui konsisten mengenakan kemeja biru muda dan celana khaki saat kampanye dan debat capres-Cawapres 2024.

Warnanya sendiri menunjukkan makna kesetiaan, kebebasan dan keterbukaan serta menjadi simbol kelanjutan program pemerintahan berikutnya di bawah kepemimpinan Prabowo.

Setelah itu, dalam pengarahan tingkat menteri yang diadakan oleh Prabowo Subianto pada Kamis (17/10), pesan keberlanjutan kembali terlihat dalam pilihan pakaian, yang ditentukan oleh kemeja putih dan celana panjang hitam yang menjadi ciri khas aliansi tersebut. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia ke-7.

“Saat diberitahukan kepada calon menteri yang akan dilantik, mereka semua mengenakan pakaian khas Pak Jokowi, atasan putih dan bawahan hitam menjadi ciri khas Jokowi,” kata Lisa.

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI masa jabatan 2024-2029 pada Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.

Sebanyak 732 anggota MPR RI menyaksikan proses pengambilan sumpah tersebut. Tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat juga turut hadir dalam sidang paripurna MPR RI.

Setidaknya 20 kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri menghadiri acara pelantikan yang digelar di Gedung Nusantara.

Jerman, Qatar, Thailand, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Rusia, Laos, Vietnam, Vanuatu, Brunei Darussalam, Timor Timur, Serbia dan Tiongkok mengirimkan delegasi ke upacara pembukaan.

Negara lain yaitu Kamboja, Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, India, Yordania, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Brasil dan Fiji

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours