Malaysia mulai bahas rasionalisasi industri perkeretaapian nasional

Estimated read time 2 min read

KUALA LUMPUR (ANTARA) – Pemerintah Malaysia mulai membahas rencana reformasi industri perkeretaapian Tanah Air menyusul penerapan kebijakan yang menyasar subsidi solar di Semenanjung Malaysia pada Senin (6 September).

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan melalui akun media sosialnya yang diluncurkan di Kuala Lumpur pada Selasa, bahwa ia mengadakan pertemuan keempat Dewan Aksi Ekonomi Nasional (MTEN) pada tahun 2024 dan membahas perkembangan terkini pasca diberlakukannya target subsidi solar. di Semenanjung mulai Senin pukul 00:00 waktu setempat.

Menurut dia, untuk meningkatkan pendanaan, pemerintah fokus pada peningkatan jaringan infrastruktur dan tingkat pelayanan angkutan umum.

Maka saat itu di MTEN beliau menyampaikan telah mempertimbangkan dokumen Pemberdayaan Industri Perkeretaapian dan pembahasannya terfokus pada pentingnya rehabilitasi cepat industri perkeretaapian nasional berdasarkan tujuan UU Perkeretaapian tahun 1991 (UU 463).

Dalam pertemuan tersebut, katanya, KTM Berhad juga membahas secara rinci langkah-langkah untuk memastikan layanan KTM Komuter, Kereta Ekspres Antar Kota (ETS) dan Ekspres Timuran milik KTM Berhad memenuhi frekuensi dan jumlah penumpang saat ini dan yang diharapkan di masa depan.

Sementara itu, saat berbicara mengenai subsidi solar, Anwar mengaku terpaksa melakukan banyak tindakan yang tidak diinginkan demi menyelamatkan negara.

“Siapa yang mau mengirimkan subsidi ini? Karena kita tahu apa pun yang kita lakukan, kita akan terkena segala macam fitnah dan penipuan,” kata Anwar kepada stafnya pada pertemuan bulanan dengan warga Departemen Perdana Menteri di Putrajaya. .

Menurutnya, seluruh perdana menteri telah sepakat mengenai perlunya upaya untuk menggunakan target dana hibah tersebut, namun tidak ada kemauan politik untuk menggunakannya.

Bahaya penerapan subsidi bahan bakar yang ditargetkan memang ada, namun tidak ada cara lain untuk menyelamatkan negara, lanjutnya.

Menteri Keuangan Malaysia Amir Hamzah Azizan mengatakan kepada media, Minggu (6 September), subsidi solar akan diterapkan di semenanjung tersebut sehingga harga jual solar menjadi 3,35 ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp 11.500 per liter. .

Sementara di negara bagian Sabah, Sarawak, dan Labuan, harganya tetap di 2,15 ringgit atau lebih dari Rp 7.400 per liter.

Baca juga: RI-Malaysia Sepakat Tawarkan Kerja Sama ASEAN-GCC Sebagai Ekonomi Baru

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours