Malaysia selidiki nota diplomatik dari China yang bocor

Estimated read time 2 min read

Kuala Lumpur (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri Malaysia sedang melakukan penyelidikan internal dan akan membuat laporan polisi atas bocornya informasi nota diplomatik China ke Malaysia.

Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia (KLN), dalam siaran pers yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis, dimuat artikel oleh portal media Filipina pada Kamis (29/8) lalu mengenai nota diplomatik Kementerian Luar Negeri. Urusan Tiongkok harus mengacu pada Kedutaan Besar Malaysia di Beijing pada 18 Februari 2024.

KLN menyatakan pihaknya menganggap serius masalah pengungkapan dokumen yang merupakan saluran komunikasi resmi kedua negara kepada publik, dan pihaknya sedang melakukan penyelidikan internal terhadap kebocoran informasi rahasia. Kementerian juga akan membuat laporan polisi agar bisa segera dilakukan penyelidikan oleh otoritas terkait.

KLN mengatakan Malaysia dan Tiongkok memiliki hubungan dan kerja sama bilateral yang sangat erat dan aktif. Kedua negara merupakan Mitra Strategis Komprehensif dan selalu mengambil inisiatif-inisiatif baru yang berpotensi memperkuat kemitraan ke tingkat yang lebih tinggi.

Terkait permasalahan Laut Cina Selatan, kedua negara menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan secara damai melalui konsultasi dan dialog dengan menggunakan platform yang ada dan juga melalui jalur diplomasi, tanpa konflik atau kekerasan.

Pernyataan KLN menyebutkan posisi Malaysia terhadap masalah Laut Cina Selatan tidak pernah goyah. Malaysia akan tetap menjaga kedaulatan, hak kedaulatan dan kepentingannya di wilayah maritim nasional berdasarkan Peta Malaysia 1979. Pendekatan yang dilakukan Malaysia sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara umum, termasuk Konvensi PBB tentang Laut Hukum Hukum. Laut dan Hukum Laut (UNCLOS) 1982.

Untuk memastikan Laut Cina Selatan tetap menjadi laut yang damai, stabil dan aman bagi kelanjutan perdagangan, Malaysia akan terus mengedepankan pendekatan diplomasi ketika berhadapan dengan negara lain, termasuk Tiongkok. Hal tersebut, menurut pernyataan tersebut, sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC) yang menekankan pada penyelesaian sengketa secara damai, tanpa ancaman atau kekerasan.

Malaysia tetap berkomitmen dalam perundingan antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok untuk menyelesaikan Kode Etik di Laut Cina Selatan (COC) yang substantif dan efektif serta sejalan dengan ketentuan UNCLOS 1982.

Dalam laporannya pada 29 Agustus 2024, portal Philippine Daily Inquirer mengunggah dokumen yang diklaim berasal dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Tiongkok menyerukan kepada Malaysia untuk menghentikan kegiatan proyek eksplorasi minyak dan gas di perairan Sarawak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours