Malaysia tegaskan lagi komitmen terhadap Kebijakan Satu China

Estimated read time 3 min read

KUALA LUMPUR (ANTARA) – Malaysia menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan Tiongkok sesuai dengan Komunike Bersama yang ditandatangani pemimpin kedua negara pada 31 Mei 1974 sebagai bentuk membangun rasa saling percaya strategis tingkat tinggi.

Hal ini tertuang dalam Deklarasi Bersama antara Republik Rakyat Tiongkok dan Malaysia tentang Memperdalam Kemitraan Strategis Komprehensif Menuju Komunitas Sino-Malaysia dengan Masa Depan Bersama, yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Malaysia dan diakses di Kuala Lumpur pada Jumat.

Berdasarkan kebijakan Satu Tiongkok, Malaysia percaya bahwa Taiwan tidak dapat dikeluarkan dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok untuk mencapai reunifikasi nasional dan dengan demikian tidak akan mendukung seruan apa pun untuk kemerdekaan Taiwan, kata pernyataan itu.

Kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka terhadap stabilitas sosial, menjaga keamanan nasional dan memperkuat persatuan nasional.

Pemimpin kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan dan memperkuat pertukaran dan kerja sama keamanan nasional. Selain itu, kedua belah pihak menegaskan kembali penolakan mereka terhadap segala bentuk terorisme dan akan memperkuat kerja sama di bidang keamanan, penegakan hukum, dan pemberantasan terorisme.

Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk bersama-sama memerangi kejahatan transnasional dan berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Laut Cina Selatan

Pernyataan bersama tersebut menyebutkan kedua negara menekankan pentingnya menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan konsultasi persahabatan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk Konvensi PBB tahun 1982 -Sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui cara damai konsultasi dan negosiasi. Konvensi Hukum Laut.

Kedua belah pihak akan memulai dialog bilateral untuk menyelesaikan masalah maritim sesegera mungkin guna mendorong dialog dan kerja sama maritim.

Selain itu, Malaysia akan bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk sepenuhnya mengimplementasikan Deklarasi dan Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DoC) dan menantikan kesimpulan awal dari Kode Etik tersebut. Laut Cina Selatan (CoC), yang efisien dan material.

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang baru saja melakukan kunjungan kerja resmi ke Malaysia untuk memperingati 50 tahun hubungan bilateral antara Tiongkok dan Malaysia, di mana ia bertemu dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia bertemu dengan Menteri Anwar Ibrahim

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, dirinya telah berbagi pengalaman dengan Perdana Menteri Lee selama kunjungannya ke Malaysia. Pembahasannya menyentuh banyak hal dan tidak terbatas pada perdagangan dan hubungan bisnis, dimana beliau merasakan adanya rasa hormat, kebaikan dan pemahaman menyeluruh terhadap budaya dan perbedaan.

Anwar melalui akun media sosialnya mengatakan, “Tentu saja ada isu kontroversial. Namun upaya ini akan dilakukan dalam suasana persahabatan yang erat dan saling memahami gagasan, pandangan, dan posisi kedua negara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours