Maluku Tabaos, Aspirasi untuk Akselerasi Pembangunan Maluku

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Memperingati Hari Laut Sedunia, Persatuan Masyarakat Indonesia Maluku menghadirkan inisiatif Maluku Tabaos. Hal ini menjadi insentif penting untuk memajukan pembangunan Maluku dan membantu Indonesia menjadi kemitraan maritim pada Sabtu (6 Agustus 2024) pada acara HUT Proklamasi di Jakarta.

Acara tersebut dihadiri oleh Reza Waldo Maspaitella selaku Raja Rutonga – Ketua Dewan Lathupati Ambon, Said Assagaff (Gubernur Maluku 2014-2019), Brigjen TNI (Purn) Karel Albert Ralahalu (Gubernur Maluku 2003-2008, 2088-2088 ) .). 2013), mahasiswa, tokoh masyarakat Maluku di Jakarta.

Reza Waldo Maspaitella mengatakan, Maluku merupakan wilayah kepulauan yang 90,7 persen wilayahnya ditutupi laut. Namun sayang, pemerintah Maluku masih tertinggal dalam berbagai bidang, baik dari segi kesehatan masyarakat, pendidikan kedokteran dan lain-lain. “Bisa dikatakan daerah ini sangat tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Menurut Reza, keadaan ini sangat berbeda dengan sebelum dan sesudah abad ke-100 Masehi, dimana saat itu Maluku merupakan bagian dari globalisasi. Keduanya merupakan bagian dari globalisasi dan perdagangan rempah-rempah secara global.

Beberapa abad kemudian, hingga saat ini, kata Reza, Maluku merupakan tiga wilayah termiskin di Indonesia. “Saya yakin dengan adanya pemerintahan baru ini ke depan, kita Indonesia akan menuju Indonesia Emas, generasi muda daerah maluku khususnya yang terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan di Jakarta dan daerah akan melihat pentingnya hal ini. gerakan persatuan masyarakat maluku sebagai bagian dari pembangunan maluku”, ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan keterbelakangan di Maluku diperlukan kerjasama seluruh lapisan masyarakat maluku. Unsur-unsur tersebut antara lain elite, politisi, cendekiawan, ilmuwan, pengusaha, musisi, seniman, LSM, organisasi kemasyarakatan, pelajar, dan masyarakat pedesaan. Selain itu, peran serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga sangat penting untuk menyikapi dan mengawal ide-ide terbaik bagi pesatnya pembangunan Danau Maluku.

“Kami para pemuda dan pelajar maluku mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu menjadi masyarakat maluku se-indonesia dalam acara maluku tabaos yang juga dilaksanakan pada hari laut sedunia. Laut di Maluku. Melalui acara ini, kami berusaha untuk “memperbaharui minat dan komitmen terhadap pembangunan Maluku dan integrasinya di seluruh negeri berdasarkan nilai-nilai dunia maritim,” kata Christina Rumahlatu selaku Ketua Panitia Pengarah dan Rehan. Wattimena sebagai Ketua. dari Komite. Komite Perencanaan.

Terkait Tabaos Maluku, Reza mengatakan acara ini merupakan salah satu cara generasi muda masyarakat Maluku membantu pembangunan Maluku. “Mereka datang kepada kami, untuk menyampaikan keprihatinan mereka kepada para pemuda kepada kami para pemimpin. Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan pembangunan Maluku,” ujarnya.

Akibat keprihatinan tersebut, kata Reza, para pemimpin daerah menetapkan kebijakan pembangunan agar seluruh lapisan masyarakat menjadi perhatian pemerintah daerah dan pusat. Selain itu, pemerintah pusat yang dipimpin oleh presiden terpilih Pak Prabowo dan Pak Gibran mempunyai rencana untuk mengembangkan Indonesia sebagai Indonesia Emas dan memandang Maluku sebagai salah satu provinsinya di masa depan, ujarnya.

Dijelaskannya, salah satu prinsip pembangunan adalah membangun maluku di atas laut, mengingat wilayah maluku mempunyai laut. Selain itu, jika dilihat dari segi strategis geografis, dalam konteks makro, Maluku secara regional terletak di Indonesia Timur yang berdekatan dengan Papua dan NTT, wilayah Pasifik dengan benua Amerika, Kepulauan Pasifik, Australia dan Selandia Baru, bahkan Filipina. . , Korea dan Jepang.

“Kemudian kita bisa membagi Maluku menjadi 12 kelompok ekonomi. Karena bukan negara besar, maka harus ada cara atau detail untuk mengumpulkannya, misalnya pulau Buru, Seram, Ambon, Tanimbar, Aru, Maluku Tenggara dan lain-lain. seperti kelompok ekonomi, dimana “kita tidak hanya melihat lautnya, tapi juga potensi sumber daya alam yang ada, dan kearifan masyarakat, terutama keterampilan dan kemampuan yang ada dalam pembangunan,” ujarnya.

Untuk maju, Reza mengatakan pihaknya juga telah melakukan pilot project yakni di Rutonga. Pilot project pun tercipta di sana, dimulai dengan perkembangan dunia digital pada tahun 2021, pengembangan lingkungan hidup, pembangunan program ekonomi biru dan ekonomi hijau, serta integrasi ekonomi hijau.

Hal ini mengacu pada kearifan asli maluku yang hidup pada dua musim yaitu 6 bulan di laut dan 6 bulan di darat. “Saat laut tenang, mereka pergi ke laut, dan saat air pasang, mereka pergi ke kampung leluhur, ke ladang cengkeh, kacang tanah, dan sejenisnya untuk membagi hasil negara.

Oleh karena itu, konsep pembangunan yang diharapkan ke depan, termasuk laut dan darat, merupakan kearifan asli masyarakat Maluku.

“Kita akan gabungkan agar para mitra bisa saling berdagang, mulai dari pengelolaan hasil desa dan kota, antar kota daerah, dan antar daerah,” ujarnya.

Kedepannya, Reza mengatakan pihaknya berencana menggelar acara di Jawa Timur untuk mencari jalan menemukan Indonesia Timur, khususnya Maluku, Papua, dan NTT yang akan terhubung dengan Pulau Jawa.

“Ini merupakan pendapat yang diberikan oleh generasi muda maluku dan masyarakat maluku dan seluruh daerahnya. Kita sama-sama berharap setiap daerah memberikan dan memberikan informasi dari kelompok masyarakat di Jakarta, Ambon, Maluku, kita kumpul untuk menjadi informasi program pembangunan Maluku,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, ini adalah awal dari terjalinnya persatuan dan kesatuan. “Sehingga presiden terpilih, pemerintah daerah terpilih, seperti halnya daerah rakyat, tidak boleh ikut menuntut, namun kita sebagai daerah yang ikut memerdekakan negeri ini, harusnya punya ide bagaimana membangun Maluku dan Bagaimana cara melakukannya. membangun Indonesia melalui kerja sama ekonomi bersama,” ujarnya.

Sebagai kelanjutan dari Maluku Tabaos, Forum Binis Maluku akan diselenggarakan di Jakarta dan Maluku. “Agar integrasi bisa terwujud. Di Jakarta kita dorong investor dalam dan luar negeri. Dan di Maluku kita ada kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan UMKM dan program jaminan sosial. Dari situ kita berharap mendapat sambutan baik dari Presiden Terpilih dan Wakil Presiden. Presiden, presiden, gubernur dan walikota terpilih menjadi satu kesatuan menuju maluku emas Indonesia,” ujarnya.

Terkait pertemuan tersebut, Said Assagaff dan Brigjen TNI (purn) Karel Albert Ralahalu mengatakan forum seperti ini perlu diadakan secara rutin agar generasi muda Maluku di Jakarta juga bisa berbahagia dengan pembangunan Maluku. Ia mengatakan laut dan sumber daya alamnya merupakan potensi yang dapat dibangun dengan lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kami berharap menghormati tabu, mengutarakan apa yang kami inginkan, kami berharap pemerintahan ke depan menerimanya dan melanjutkan pemerintahan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours