Maman dan Toncip tinggalkan Persija, tetapi belum akan pensiun

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Andara) – Dua pemain veteran Maman Abdurrahman dan Tony Susipto dipastikan hengkang dari klubnya saat ini, Persija Jakarta, namun keduanya membantah rumor bakal pensiun.

Maman dan Tony mengumumkan laga RCTI Premium Sports melawan PSIS Semarang di Jakarta International Stadium (JIS) pada Kamis nanti akan menjadi laga terakhir mereka bersama Persija. Saat Persija menang 1-0, seluruh pemain mendapat respek dari pemain lain dan penonton.

“Adalah normal untuk datang dan pergi dalam sepak bola. Sisanya adalah pengikut setianya. “Malam ini saya bagian dari kalian (fans Persija),” kata Maman dalam pidato perpisahannya.

Sekaligus, Tony mengucapkan terima kasih kepada manajemen klub, staf, pemain, dan fans serta berharap Persija bisa segera kembali bermarkas di Jakarta.

“Seperti Persija Jakarta, Anda bisa bermain di kota Jakarta,” kata pemain yang akrab disapa Doncip itu.

“Saya belum pensiun, yang jelas saya belum pensiun. Kami belum pensiun,” tegas Maman saat ditanya apakah dirinya dan Tony akan pensiun setelah putus dari Bersija.

Maman kemudian menceritakan pengalamannya yang tak terlupakan. Selain mencetak gol ke gawang Sriwijaya yang membawa timnya memuncaki klasemen PSM Makassar, momen terbaik Maman adalah menjuarai Ligue 1 pada 2018.

Ia pun mengungkapkan, sebenarnya sempat dicoret Persija, namun akhirnya kembali lagi ke klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

Sementara itu, momen paling membahagiakan bersama Bersija menurut Tony adalah saat memastikan kemenangan adu penalti timnya atas BSM Makassar di Piala Menbora 2021. Ia kemudian berhasil meraih Piala Presiden 2021, satu-satunya trofi yang diraihnya bersama Persija.

Selama bertahun-tahun bermain untuk Persija, Maman dan Toni dilatih teknik yang berbeda. Saat ditanya pelatih mana yang terbaik untuk diajak bekerja sama, kedua pemain memberikan jawaban berbeda.

Tony menjawab dengan diplomatis bahwa setiap pelatih mempunyai cara dan metode yang berbeda-beda untuk membawa Persija meraih kesuksesan. Di saat yang sama, Maman, meski awalnya memberikan jawaban yang sama dengan Tony, menyebutkan nama yang paling ia temukan selama perjalanannya ke Persia.

“Bagi saya, semua pelatih yang saya miliki di Persija adalah pelatih-pelatih hebat, namun ketika saya datang ke Persija, orang yang paling berpengaruh adalah pelatih Banur (Bambang Nurtiansya) yang mengundang saya dari Persita ke Persija. “Akhirnya aku pergi. di Persia sampai sekarang,” kata Maman.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours